Pekalongan — Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Abdul Munir, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan petani yang mengangkat tema aplikasi pupuk organik cair. Acara ini berlangsung di Grand Dian Hotel Pekalongan dan diikuti oleh 62 petani dari berbagai wilayah Kabupaten Pekalongan. (7/5/2025)
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Munir menyampaikan materi berjudul βPeran Legislatif dalam Mendukung Kebijakan Pembangunan Pertanian di Kabupaten Pekalonganβ. Ia menekankan bahwa legislatif berperan penting dalam mendorong terciptanya kebijakan pertanian yang berkelanjutan dan berpihak kepada petani. Menurutnya, DPRD tidak hanya bertugas menyusun regulasi, tetapi juga berperan sebagai jembatan aspirasi masyarakat, khususnya petani.
Abdul Munir menyebutkan bahwa DPRD terus mendorong alokasi anggaran untuk mendukung pertanian organik yang sehat dan efisien. Ia menilai pupuk organik cair sebagai solusi yang ramah lingkungan dan sejalan dengan program ketahanan pangan jangka panjang di daerah. Ia berharap para petani dapat memanfaatkan peluang ini untuk bertransformasi ke pola pertanian yang lebih modern namun tetap menjaga ekosistem.
Pelatihan tersebut digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan. Kepala dinas, Ari Lailani, S.TP., dalam keterangannya menjelaskan bahwa penggunaan pupuk organik cair diharapkan mampu menjadi alternatif pengganti pupuk kimia yang selama ini mendominasi. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik langsung, agar para petani dapat menerapkan ilmunya di lapangan.
Menurut Ari, pendekatan organik merupakan langkah penting dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. Ia menekankan bahwa pelatihan semacam ini akan terus digelar secara berkala demi membangun pemahaman dan keterampilan petani di era pertanian modern yang mengedepankan efisiensi dan kelestarian lingkungan.
Para peserta pelatihan menyambut antusias kegiatan ini. Banyak dari mereka yang menyatakan kesiapan untuk mulai mengadopsi pupuk organik cair dalam pengelolaan lahan pertaniannya. Pelatihan ini diakhiri dengan sesi diskusi, di mana para petani dapat menyampaikan aspirasi dan pengalaman mereka langsung kepada pemangku kebijakan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani di Kabupaten Pekalongan semakin siap menghadapi tantangan pertanian masa depan, sekaligus mampu menjaga keseimbangan lingkungan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak wilayah di masa mendatang. (haf)