Berikut informasi lengkap dan detail mengenai dugaan penipuan oleh oknum penyalur tenaga kerja abal-abal, dengan nama pelapor diganti menjadi inisial F:
Dugaan Penipuan Penyalur Tenaga Kerja Abal-abal: Kronologi dan Klarifikasi Korban
Serang, Banten, Infokotaonline.com – Infokotaonline.com menerima laporan terkait dugaan penipuan yang dilakukan oleh oknum penyalur tenaga kerja abal-abal bernama Reza. Seorang individu (selanjutnya disebut sebagai “F”), yang terlibat dalam proses rekrutmen yang diduga fiktif ini, memberikan klarifikasi dan kronologi kejadian yang dialaminya. F menekankan bahwa dirinya juga menjadi korban dalam kasus ini.
Kronologi Kejadian:
- Juli 2023: F diperkenalkan kepada Reza oleh seorang teman, Caca.
- Agustus 2023: F mengirimkan Rp 500.000 kepada Reza untuk proses rekrutmen di PT Cabot, yang kemudian tidak membuahkan hasil.
- 2024: Setelah pergantian nomor telepon, F kembali menghubungi Reza. Reza menyatakan lamaran di PT Cabot dibatalkan karena masalah internal perusahaan.
- [Bulan dan Tahun Tidak Disebutkan]: Atas permintaan F, Reza memfasilitasi proses rekrutmen di RSB Saida, Cilegon. F mengirimkan Rp 650.000 sebagai biaya administrasi. Proses rekrutmen ini juga gagal.
- [Bulan dan Tahun Tidak Disebutkan]: F diarahkan ke perusahaan Horizon dan Mitsuba. F mengikuti psikotes dan wawancara. Wawancara di Mitsuba dilakukan pada 11 April [Tahun Tidak Disebutkan] dengan Fauzia.
- [Bulan dan Tahun Tidak Disebutkan]: Reza menawarkan posisi asisten HRD kepada F, dengan pembayaran yang diklaim bersumber dari perusahaan terkait, bukan dari Reza. Wawancara sebagai asisten HRD selalu melibatkan perwakilan HRD resmi perusahaan.
F menegaskan hanya ditugaskan untuk melakukan wawancara dan pelaporan kepada Reza. Ia bukanlah HRD resmi dan tidak menerima uang dari pelamar. Selama proses wawancara via Google Meet, F berinteraksi dengan individu yang mengaku sebagai perwakilan HRD atau manajer operasional. Beberapa individu tersebut memberikan instruksi atau komentar melalui fitur chat dan suara. Pertanyaan wawancara, menurut F, telah diatur oleh Reza.
Penyebaran Informasi di Media Sosial dan Upaya Klarifikasi:
F mengetahui foto dirinya selama wawancara disebar di media sosial oleh seseorang yang tidak dikenal. Ia telah menghubungi individu tersebut untuk meminta penghapusan foto, namun upaya tersebut tidak sepenuhnya berhasil. F telah memberikan klarifikasi kepada beberapa pihak dan mengirimkan bukti-bukti kepada Bang Faros.
F mengklaim dirinya juga menjadi korban dalam kasus dugaan penipuan ini, mengalami kerugian finansial sebesar Rp 2,6 juta. Infokotaonline.com telah berupaya menghubungi Reza untuk klarifikasi, namun belum mendapatkan respons. Pihak berwenang diharapkan menyelidiki kasus ini untuk mengungkap kebenaran dan melindungi hak-hak korban.
Jurnalis juga seorang Konsultan Pertanian.
