Inspektorat Batang Tanamkan Nilai Antikorupsi Sejak Dini Lewat MPLS di SMPN 4

Infokotaonline.com, Batang, 14 Juli 2025 β€” Inspektorat Kabupaten Batang mengambil langkah strategis dalam membentuk karakter generasi muda melalui pengenalan pendidikan antikorupsi sejak dini. Program tersebut dikemas dalam kegiatan “APIP Mengajar” dan disisipkan dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 4 Batang.

Pelaksana tugas (Plt) Inspektur Daerah Batang, Agung Widodo, menjelaskan bahwa pendidikan antikorupsi ini bukan sekadar kampanye, melainkan sebuah upaya serius membangun kesadaran sejak usia sekolah. MPLS menjadi momen ideal untuk memperkenalkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab kepada siswa baru.

β€œPengenalan antikorupsi kepada peserta didik baru merupakan langkah awal untuk membentuk karakter positif. Kita mulai dari hal-hal sederhana seperti tidak mengambil barang orang lain, disiplin waktu, hingga pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Agung saat ditemui di Musala SMPN 4 Batang.

Program β€œAPIP Mengajar” ini merupakan kolaborasi antara Inspektorat Batang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang. SMPN 4 menjadi sekolah pertama yang menerima materi antikorupsi di tahun ajaran 2025/2026. Selanjutnya, program serupa akan dilaksanakan di SMP Reban, SMP Pondok Pesantren Selamat Sri, SMP Bandar, serta menjangkau 15 kecamatan lainnya di wilayah Batang.

Agung menambahkan, metode penyampaian disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak usia SMP, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan mudah dan menyenangkan. Edukasi dilakukan dalam bentuk interaktif dan ringan, agar siswa tidak merasa terbebani.

Kepala SMPN 4 Batang, Sri Mulyatno, menyambut antusias kegiatan ini. Ia merasa bangga karena sekolahnya terpilih menjadi lokasi pertama penerapan program edukasi antikorupsi tersebut.

β€œIni kehormatan bagi kami. Pendidikan antikorupsi jika ditanamkan sejak dini, akan menciptakan generasi bersih dari praktik korupsi. Harapan kita, anak-anak tumbuh menjadi pribadi jujur dan berintegritas,” ujarnya.

Sebanyak 224 siswa baru mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. Mereka tampak aktif saat sesi interaktif, menunjukkan bahwa nilai-nilai positif bisa diserap dengan baik jika disampaikan dengan pendekatan yang tepat.

Pendidikan karakter dan nilai antikorupsi tidak harus menunggu sampai usia dewasa, tetapi justru harus dimulai sedini mungkin di lingkungan sekolah.

(war)

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *