Infokotaonline.com, Batang – Upaya menciptakan sekolah yang aman dan nyaman bagi peserta didik terus dilakukan oleh SMKN 1 Batang (Skansa). Salah satunya melalui inisiatif menghadirkan “Ruang Curhat”, sebuah fasilitas khusus tempat siswa bisa menyampaikan masalah pribadi maupun konflik antar teman secara aman dan rahasia.
Program ini diperkenalkan dalam sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak yang digelar di Aula SMKN 1 Batang, Kabupaten Batang, Rabu (20/8/2025). Sosialisasi menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Batang, Amirul Mukminin, menjelaskan bahwa ruang curhat disiapkan untuk memastikan siswa memiliki tempat aman dalam menyampaikan persoalan yang dihadapi.
“Kami sudah menyiapkan ruang khusus layaknya ruang curhat. Ruang itu bersebelahan dengan Bimbingan Konseling (BK), dibuat tertutup agar anak merasa nyaman dan leluasa mengungkapkan permasalahan,” jelas Amirul.
Menurutnya, ruang tersebut telah membantu menyelesaikan berbagai kesalahpahaman antar siswa. Masalah yang awalnya berpotensi menjadi konflik dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Pekerja Sosial Ahli Muda DP3AP2KB Batang, Urip Haryanto, memaparkan sejumlah materi untuk mendukung program Sekolah Ramah Anak di SMKN 1 Batang. Ia menyebut ada tiga indikator penting yang harus dipenuhi: Mau, Mampu, dan Maju.
“Selain menyediakan ruang konseling yang memadai, sekolah juga harus memiliki tenaga pendidik yang mampu menyelesaikan persoalan anak di lingkungan sekolah,” ujar Urip.
Ia menambahkan, selama pertengahan 2025, DP3AP2KB Batang telah menangani 15 kasus permasalahan anak, mulai dari tawuran, perundungan (bullying), pelanggaran kedisiplinan, hingga geng pelajar. Dengan hadirnya program seperti ruang curhat, diharapkan angka kasus tersebut bisa terus ditekan.
Program ini mendapat sambutan baik dari siswa. Dua siswi SMKN 1 Batang, Arindia Yuliani dan Dinar Mutia, mengaku lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai persoalan setelah mengikuti sosialisasi dan mengetahui keberadaan ruang curhat.
Arindia menilai keberadaan ruang konsultasi tersebut sangat bermanfaat. “Apalagi sekarang sudah ada ruang curhat, jadi lebih nyaman buat kita konsul kalau ada masalah atau perundungan,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Dinar, yang merasa edukasi ini membuat dirinya lebih siap bersikap saat melihat atau menghadapi masalah di sekolah.
Dengan adanya ruang curhat dan dukungan dari instansi terkait, SMKN 1 Batang menegaskan komitmennya untuk terus bergerak menuju predikat Sekolah Ramah Anak. Harapannya, lingkungan sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuh kembang yang aman, nyaman, dan penuh kepedulian.
(MC/war)
