Infokotaonline.com
Subang – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menegaskan bahwa pencapaian swasembada beras menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Tenaga Ahli Kementerian PPN/Bappenas RI, Frans B.M. Dabukke, mengatakan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya percepatan swasembada pangan, terutama beras, sebagai langkah strategis memperkuat kedaulatan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, swasembada pangan sudah menjadi prioritas utama. Kegiatan pokoknya juga mencakup swasembada beras,” ujar Frans saat menghadiri Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton yang diselenggarakan Syngenta Indonesia di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, Bappenas terus memperkuat sinergi lintas kementerian, lembaga, serta dunia usaha untuk mempercepat pencapaian swasembada beras. Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian nasional sekaligus menjamin kesejahteraan petani.
“Presiden mengarahkan agar swasembada pangan tidak hanya mencukupi kebutuhan nasional, tetapi juga menciptakan kesejahteraan bagi petani. Jadi pangan tercukupi, petani juga harus sejahtera,” tegas Frans.
Dalam upaya menjaga stabilitas pendapatan petani, pemerintah telah menetapkan kebijakan harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram di tingkat petani. Kebijakan ini diambil melalui koordinasi antara Menko Pangan, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Pertanian, sebagai wujud keberpihakan negara terhadap pelaku usaha tani.
“Melalui arahan Bapak Presiden, harga gabah Rp6.500 per kilogram di tingkat petani ditetapkan untuk menjamin kesejahteraan mereka. Ini penting agar petani semangat menanam dan produksi beras tetap berkelanjutan,” jelas Frans.
Program swasembada pangan, lanjutnya, tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, tetapi juga pada keberlanjutan ekonomi petani. Peningkatan produktivitas, kepastian harga, serta akses teknologi pertanian modern menjadi bagian penting dari strategi nasional ini.
Bappenas menegaskan, keberhasilan swasembada beras membutuhkan kerja sama seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, penyuluh pertanian, pelaku swasta, hingga komunitas petani. Inovasi, efisiensi, dan penerapan praktik pertanian berkelanjutan menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Dengan kolaborasi lintas sektor, kita ingin memastikan pangan tercukupi, petani sejahtera, dan bangsa semakin berdaulat di bidang pertanian,” tutup Frans.
(csw)
