Washington — Harapan dunia akan berakhirnya perang Ukraina kembali pupus setelah rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin resmi ditunda. Pembatalan itu terjadi setelah Moskow menolak usulan gencatan senjata segera yang diajukan Washington.
Seorang pejabat senior Gedung Putih kepada Reuters, Rabu (22/10/2025), menegaskan tidak ada rencana pertemuan antara Trump dan Putin dalam waktu dekat. “Tidak ada rencana bagi Presiden Trump untuk bertemu Presiden Putin dalam waktu dekat,” ujarnya singkat.
Padahal sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah melangsungkan pembicaraan yang dinilai produktif. Namun, kedua pemimpin akhirnya sepakat menunda pertemuan tatap muka setelah negosiasi menemui jalan buntu.
Trump sebelumnya mengumumkan rencana pertemuan di Hungaria untuk mencari jalan damai bagi konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun itu. Namun, keinginan tersebut terbentur sikap keras Kremlin. Rusia bersikukuh bahwa Ukraina harus menyerahkan lebih banyak wilayah sebelum gencatan senjata bisa diberlakukan.
Ketika ditanya wartawan tentang prospek pertemuan itu, Trump mengaku enggan melakukan pembicaraan tanpa hasil. “Saya tidak ingin mengadakan pertemuan yang sia-sia. Akan ada perkembangan dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Dua pejabat AS yang memahami situasi tersebut mengungkapkan, Rusia mengirimkan pernyataan resmi atau non paper kepada Washington akhir pekan lalu. Dokumen itu menegaskan kembali tuntutan lama Moskow untuk menguasai penuh wilayah Donbas di timur Ukraina — termasuk provinsi Luhansk dan sebagian besar Donetsk.
Langkah Rusia tersebut sekaligus menolak seruan Trump agar gencatan senjata dimulai dengan membekukan garis depan pada posisi saat ini. Dengan penguasaan penuh atas Luhansk dan sekitar 75 persen wilayah Donetsk, Rusia memperlihatkan tidak ada niat mundur dari ambisi teritorialnya.
Di sisi lain, para pemimpin Eropa mendesak Amerika Serikat untuk tetap bersikap tegas dalam menuntut gencatan senjata tanpa syarat. Uni Eropa menilai, penolakan Rusia menunjukkan bahwa Moskow belum memiliki komitmen nyata terhadap perdamaian dan justru memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina.
Pembatalan pertemuan ini menambah ketidakpastian upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan ratusan ribu jiwa dan menghancurkan banyak kota di Ukraina. Dunia kini menantikan langkah lanjutan Washington dalam menghadapi kebuntuan diplomasi dengan Moskow.
(csw)
