Infokotaonline.com
Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa kapal pengintai milik NATO dibiarkan memantau langsung uji coba rudal jelajah Burevestnik, senjata strategis baru Rusia yang diklaim memiliki jangkauan tak terbatas berkat mesin bertenaga nuklir.
Dalam upacara penghormatan bagi tim pengembang senjata tersebut, Putin menyebut para pakar militer asing berkesempatan mengamati dan memverifikasi kemampuan rudal tersebut. “Saya pikir para pakar asing juga dapat memverifikasi hal ini, karena sebuah kapal pengintai NATO terus berada di area tersebut selama uji coba Burevestnik pada 21 Oktober. Kami tidak mengganggu operasinya. Biarkan mereka melihatnya,” kata Putin, dikutip dari RT, Rabu (5/11).
Menurut Putin, keputusan itu menunjukkan bahwa Moskow tidak menyembunyikan apa pun. “Kami tidak mengancam siapa pun. Semua uji coba ini merupakan bagian dari program yang telah diumumkan sejak lama dan tidak seharusnya mengejutkan siapa pun,” tegasnya.
Rudal Burevestnik merupakan salah satu proyek ambisius Rusia dalam pengembangan persenjataan strategis. Rudal ini dilengkapi mesin turbojet bertenaga nuklir, yang diklaim mampu menempuh jarak lebih dari 14.000 kilometer dan bertahan di udara hingga 15 jam tanpa henti.
Teknologi tersebut didukung oleh reaktor nuklir mini yang memungkinkan daya operasional tercapai dalam hitungan menit. “Reaktor rudal ini sebanding dengan reaktor kapal selam nuklir dalam hal daya, tetapi ukurannya seribu kali lebih kecil,” jelas Putin.
Ia menambahkan, temuan teknologi reaktor mini ini tak hanya akan memperkuat sektor militer, tetapi juga akan diterapkan dalam bidang sipil, seperti pengembangan energi di kawasan Arktik. Komponen elektronik tahan radiasi yang dikembangkan untuk Burevestnik juga telah dimanfaatkan dalam misi luar angkasa dan program eksplorasi Bulan Rusia.
Selain Burevestnik, Rusia juga baru saja menguji sistem Poseidon, torpedo tanpa awak bertenaga nuklir, serta meluncurkan kapal selam Khabarovsk yang dirancang khusus untuk mengangkutnya. Dalam pertemuan militer, Putin menegaskan bahwa uji coba Poseidon berhasil sepenuhnya.
“Untuk pertama kalinya, kami berhasil meluncurkannya dari kapal selam menggunakan mesin pendorongnya, serta mengaktifkan unit tenaga nuklirnya. Ini adalah pencapaian luar biasa,” ungkap Putin. Reaktor Poseidon bahkan disebut lebih kecil 100 kali dibandingkan reaktor kapal selam konvensional.
Meski tidak ada ledakan nuklir yang terjadi dalam uji coba tersebut, langkah Rusia ini kembali memicu kekhawatiran di Barat. Mantan Presiden AS Donald Trump bahkan sempat memerintahkan Pentagon untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir baru, dengan alasan menjaga keseimbangan strategis terhadap Rusia dan China.
(csw)
