Infokotaonline.com
Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kinerja secara signifikan. Ia menegaskan bahwa capaian kinerja yang kuat tidak hanya memberi manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga mampu mendongkrak kepercayaan publik hingga berbuah pada peningkatan elektabilitas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Dalam acara di Jakarta, Sabtu (15/11/2025), Tito menekankan bahwa penghargaan menjadi salah satu indikator keberhasilan kepala daerah dalam menjalankan program pembangunan. Menurutnya, kompetisi sehat melalui berbagai ajang penilaian dapat memacu kepala daerah menghasilkan inovasi terbaik bagi daerah masing-masing.
“Kalau kita diberi penghargaan oleh media, bapak dan ibu tidak perlu bersusah payah bersosial media. Elektabilitas dan popularitas pasti ikut naik. Tahun 2028 saya yakin akan langsung melejit dan berpeluang terpilih kembali,” ujar Tito.
Ia menambahkan, kepala daerah yang belum memperoleh penghargaan tidak seharusnya berkecil hati. Justru hal itu harus menjadi pemicu agar mereka bekerja lebih fokus, lebih cepat, dan lebih optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tito menjelaskan bahwa penghargaan bukan sekadar bentuk pengakuan formal, tetapi menjadi pemacu iklim kompetitif di antara kepala daerah. Dengan kompetisi tersebut, para pemimpin daerah terdorong untuk menampilkan inovasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, kinerja yang terlihat dan dirasakan masyarakat jauh lebih efektif dalam membangun kepercayaan publik dibandingkan promosi politik yang masif.
Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai arahan Mendagri sangat relevan dengan dinamika politik daerah saat ini. Ia menyebutkan bahwa masyarakat cenderung memilih kembali kepala daerah yang terbukti mampu menghadirkan perubahan nyata.
“Ketika pemerintah daerah meningkatkan kinerjanya, manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Dampaknya terlihat pada pembangunan, kemajuan, dan peningkatan kesejahteraan,” kata Iwan.
Iwan menegaskan bahwa dorongan Mendagri bukan sekadar wacana. Data politik lokal menunjukkan, kepala daerah berprestasi cenderung mendapat kepercayaan publik lebih tinggi dan berpeluang besar memenangkan periode kedua.
Namun, Iwan mengingatkan agar kepala daerah tidak terjebak sekadar mengejar penghargaan. Menurutnya, penghargaan terbaik justru berasal dari apresiasi masyarakat.
“Kepala daerah yang benar-benar berprestasi adalah yang mendapatkan hati rakyatnya. Penghargaan tertinggi datang dari masyarakat yang merasakan dampak nyata pembangunan,” ujarnya.
Arah kebijakan yang ditekankan Mendagri dan para pengamat sepakat pada satu titik: masyarakat adalah pusat dari seluruh upaya pembangunan daerah. Dengan fokus pada aspirasi publik, kepala daerah tidak hanya meningkatkan peluang politik, tetapi juga menghadirkan perubahan nyata yang berkelanjutan.
(csw)
