Infokota Online, Bone – Sulsel, 26 Maret 2025 – Sejumlah petani di Kabupaten Bone mengeluhkan sikap Perum Bulog Bone yang dinilai merugikan mereka. Kepala Desa Arasoe, Andi Amal Pasha, mengatakan bahwa para petani di wilayahnya mengatakan Bulog tidak menyerap semua gabah mereka.
“Katanya karena kurangnya armada Bulog yang menjemput gabah petani, jadi tidak bisa diserap semuanya,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa gabah petani yang sudah bermalam ditolak oleh Bulog dengan alasan gabahnya sudah rusak. “Padahal, gabah tersebut rusak karena armada Bulog yang tidak kunjung datang,” sambungnya.
Selain itu, Andi Amal mengaku Bulog juga tidak mau menjemput gabah petani apabila jumlahnya di bawah 5 ton. “Bulog tidak pernah turun ke lapangan untuk melihat kondisi petani. Gabah petani dibeli tengkulak dengan harga di bawah Rp 6.500,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa petani terpaksa menjual gabah dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) karena khawatir gabah mereka rusak. “Petani kami beralasan, daripada gabah mereka rusak, lebih baik dijual Rp 6.300,” ungkapnya.
Pemerintah telah menetapkan harga gabah Rp 6.500 per kilogram. Harga ini juga diumumkan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) di setiap masjid yang ada di Kabupaten Bone.
(Iko)