Sumbawa β Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan peringatan tegas kepada Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Sumbawa. Jika tidak segera menyerap hasil panen jagung dan gabah petani, maka jabatannya bisa dicopot.
Pernyataan itu disampaikan saat Menteri menghadiri panen raya jagung di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (21/4/2025).
Amran mendengar langsung keluhan dari para petani mengenai penyerapan hasil panen yang lambat. Hal ini membuat Menteri bertindak cepat di lapangan.
Dalam pidatonya, Amran mengingatkan bahwa nasib para petani tidak boleh diabaikan.
βSenang dengan jabatan ini? Lima Pinca Bulog sudah saya copot. Jika tak serius, Pinca Bulog Sumbawa akan menyusul,β ujarnya lantang.
Ia meminta semua pihak, termasuk Bulog, untuk bekerja maksimal dalam menyerap hasil panen. Ini penting agar harga tetap stabil dan petani tidak dirugikan.
Salah satu kendala penyerapan yang diungkap adalah terbatasnya gudang penyimpanan. Menanggapi hal ini, Amran menegaskan bahwa Presiden telah menginstruksikan Bulog untuk menyewa gudang bila perlu.
βKalau tidak punya gudang, cari dan sewa. Presiden sudah perintahkan. Jangan tunggu lagi,β tegasnya.
Amran juga memanggil berbagai stakeholder ke atas panggung. Tujuannya adalah menyelesaikan persoalan ini di tempat, tanpa harus menunggu.
Fluktuasi harga sering terjadi saat panen raya. Untuk mengatasi hal ini, Menteri Pertanian meminta TNI turut mengawal proses distribusi di lapangan.
βTolong TNI bantu petani. Jangan biarkan mereka panik. Harga bisa turun saat panen, itu normal. Tapi kita harus kawal bersama,β jelas Amran.
Amran juga menyampaikan kabar baik. Produksi jagung nasional saat ini telah mencapai 3 juta ton.
βAngka ini belum pernah terjadi dalam 20 tahun terakhir. Ini bukti kita mampu swasembada,β ujarnya bangga.
Data ini menjadi bukti keberhasilan pertanian nasional. Namun, ia menekankan pentingnya keberlanjutan, termasuk dalam proses penyerapan oleh Bulog Sumbawa.
Menteri Pertanian telah menunjukkan keseriusannya dengan langsung turun ke lapangan dan memberikan instruksi tegas.
Bulog Sumbawa kini menjadi sorotan. Keberhasilan mereka dalam menyerap jagung dan gabah petani akan menentukan masa depan pangan dan kesejahteraan petani lokal.
(war)