Kirab Budaya Batang 2025: Barongan Mengamuk, Tradisi Sawur Banjiri Pendopo

Batang – Ribuan warga memadati Pendopo Bupati Batang, Minggu pagi, 27 April 2025. Mereka antusias menyambut Kirab Budaya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Kabupaten Batang.

Suasana semakin semarak ketika belasan barongan dari Kecamatan Gringsing tampil memukau. Mereka “mengamuk” dengan atraksi enerjik di halaman pendopo. Bahkan, dua pemain barongan sempat kesurupan usai tampil di hadapan Bupati.

“Kaget, ini luar biasa. Ini tradisi tahunan yang harus terus kita lestarikan,” ujar Bupati Batang, M Faiz Kurniawan.

Sejak pagi, ribuan masyarakat telah memadati jalanan sekitar pendopo. Mereka tidak hanya ingin menyaksikan kirab, tetapi juga ikut berburu gunungan hasil bumi.

“Semua masyarakat tumpah ruah dari ujung pendopo ke jalanan. Ini bentuk apresiasi luar biasa untuk HUT ke-59 Batang,” tambah Faiz.

Antusiasme warga tahun ini memang lebih tinggi. Hal itu terlihat dari semangat mereka berebut isi gunungan yang dipenuhi sayuran dan buah-buahan.

Kirab budaya kali ini menghadirkan dua grup barongan besar, yakni:

Singo Barong Langgeng Budoyo dari Desa Krengseng.

Singo Barong Alas Roban dari Batang.

Dipimpin oleh seorang pawang dengan dua pecut besar, sekitar 14 barongan bergabung memeriahkan acara. Dentuman suara pecut menggelegar menambah kemeriahan.

Camat Gringsing, Ridho Budi Kurniawan, berharap barongan tetap eksis di setiap perayaan budaya di Batang.

“Ini bentuk pelestarian budaya lokal kita. Harus terus dikenalkan kepada generasi muda,” tegasnya.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, kirab tahun ini melibatkan lebih dari 5.000 peserta. Mereka berasal dari berbagai unsur, seperti:

Pasukan pembawa pusaka Tombak Kyai Abirawa dan Kyai Payung Tunggul Naga.

Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kelompok pembawa Tosan Aji.

Perwakilan siswa sekolah.

Delegasi dari 15 kecamatan, masing-masing membawa gunungan hasil bumi.

“Yang menarik, tahun ini jumlah gunungan bertambah jadi 18, dari sebelumnya 17,” ujar Bambang.

Bertambahnya gunungan menandakan minat masyarakat Batang terhadap tradisi ini makin besar.

Puncak kemeriahan terjadi saat Bupati Faiz bersama Wakil Bupati melakukan tradisi sawur. Mereka membagikan uang koin pecahan seribu rupiah senilai Rp10 juta ke tengah-tengah kerumunan warga.

“Sawur ini wujud berbagi kebahagiaan kepada masyarakat, sekaligus dipercaya sebagai tolak bala,” tutup Bambang.

(war)

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *