Literasi di Era AI: Tantangan dan Peluang bagi Perpustakaan Umum Kabupaten Pekalongan

Infokotaonline.com, Pekalongan, Jawa Tengah, 4 Mei 2025 – Acara Halal Bi Halal Pegiat Literasi yang digelar di Rumah Baca Pintar, Kranji, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (03/05/2025), menghadirkan diskusi menarik seputar literasi di persimpangan teknologi, khususnya peran kecerdasan buatan (AI).

Acara yang dihadiri oleh akademisi, praktisi media, dan pelaku literasi ini turut diramaikan oleh kehadiran Diah Kartika, petugas dari Arpusda Kabupaten Pekalongan, yang berbagi pengalaman dan tantangan dalam memajukan perpustakaan umum di era digital.

Diah Kartika menjelaskan kondisi Arpusda Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari pengunjung dari berbagai kalangan usia dan tingkat literasi teknologi, termasuk dirinya sendiri yang merasa termasuk golongan “gaptek”.

“Saya berharap dengan adanya acara ini, perpustakaan dapat memperluas akses pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.” Ujar Diah.

Diah juga mengutarakan harapannya untuk dapat berkolaborasi dengan para pemateri, khususnya dalam hal pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi pengunjung perpustakaan.

Salah satu peserta Mubarok dari Pegiat Taman Baca Masyarakat Hidup Punya Cerita, menyampaikan pertanyaan penting seputar etika penggunaan AI dalam jurnalisme dan literasi.

Ia mempertanyakan apakah penggunaan AI dalam penulisan berita melanggar kode etik jurnalisme, dan bagaimana batasan etis dalam penggunaan AI untuk menciptakan karya tulis.

Pertanyaan ini ditujukan kepada para pemateri, khususnya kepada Muhammad Burhan dan Ribut Achwandi, untuk memperoleh masukan dari sudut pandang jurnalistik dan sastra.

Diketahui Burhan dan Ribut adalah orang-orang yang berpengalaman dan terbilang pakar dalam dunia jurnalistik, khususnya di wilayah Pekalongan.

Ribut Achwandi, sastrawan dan penyiar radio Kota Pekalongan, menawarkan perspektif yang unik dan menarik. Ia tidak memaksudkan teknologi AI semata, melainkan melihatnya dalam konteks peradaban manusia yang lebih luas.

Ia mengingatkan akan pentingnya kemampuan manusia itu sendiri sebagai teknologi paling canggih, dan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat menimbulkan risiko.

Ribut menekankan pentingnya kemampuan berpikir kritis dan kreativitas manusia untuk tetap relevan di era AI. “Perlu mengingat potensi kendala dalam jangka panjang, seperti keamanan server dan perubahan ekosistem digital, kita seharusnya tidak terlalu bergantung pada teknologi tanpa memperhatikan kemampuan diri sendiri.” Ujar Ribut.

Berani menulis untuk peningkatan kapasitas diri

Ribut juga memberikan saran agar pelajar dan penulis pemula dilatih untuk menulis dengan kemampuannya sendiri. Ia berpendapat bahwa setiap penulis pasti pernah menulis jelek dan bahwa pengalaman tersebut akan membentuk kemampuan menulis yang lebih baik.

Ia juga menyoroti pentingnya menghargai hak cipta dalam penggunaan AI untuk pembuatan gambar.

Rencana tindak lanjut untuk kedepannya, akan diadakan kolaborasi antara Arpusda Kabupaten Pekalongan dan para pemateri. Diah Kartika menyatakan rencana untuk menyelenggarakan Loka Karya Digital Literasi pada bulan Juli mendatang, yang akan melibatkan mahasiswa dan para pemateri acara ini.

Secara keseluruhan, acara tersebut berhasil menjadi wadah diskusi yang produktif dan inspiratif, menyoroti pentingnya literasi di era AI dan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak dalam memajukan literasi di Kabupaten Pekalongan.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *