Pekalongan – Desa Tenogo yang berada di Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, kini tengah dipersiapkan menjadi sentra agroeduwisata unggulan. Upaya ini digagas oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah sebagai strategi pengembangan kawasan pertanian berbasis wisata edukasi yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavarez, menyampaikan bahwa program agroeduwisata Desa Tenogo dirancang untuk mengintegrasikan kegiatan pertanian, pendidikan, dan pariwisata dalam satu ekosistem yang saling mendukung. Menurutnya, model seperti ini diharapkan dapat memperkuat struktur ekonomi desa serta menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Tengah.
Program pengembangan ini telah dimulai sejak 2024 dengan melihat potensi alam, kesiapan infrastruktur, serta sumber daya manusia di wilayah Desa Tenogo. Pemerintah provinsi telah memberikan berbagai bentuk fasilitasi kepada masyarakat, termasuk bantuan benih kopi, tembakau, anggrek, kelengkeng, dan alpukat.
Tak hanya sebatas bantuan fisik, warga juga mendapatkan pelatihan praktis yang relevan dengan pengembangan agroeduwisata. Pelatihan tersebut meliputi budidaya tanaman, teknik barista, serta keterampilan menjadi pemandu wisata. Bahkan, alat produksi untuk pengemasan kopi juga diberikan guna mendukung nilai tambah produk lokal.
Sebagai bentuk dukungan menyeluruh, Dinas Pertanian juga memfasilitasi promosi dan pemasaran produk hasil pertanian Desa Tenogo. Selain itu, kerja sama juga dijalin dengan berbagai pihak seperti sekolah, hotel, dan biro wisata. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan ekosistem agroeduwisata yang kuat dan mandiri.
Puncak kegiatan pengembangan agroeduwisata dilaksanakan pada Kamis, 8 Mei 2025, di Desa Tenogo. Dalam kegiatan tersebut, berbagai agenda diselenggarakan, termasuk gerakan tanam alpukat dan padi lahan kering, pelatihan pembuatan pupuk organik, serta kegiatan wisata petualangan Jeep Adventure Kalipaingan. Acara tersebut menjadi momen penting dalam memperkenalkan potensi wisata pertanian desa kepada khalayak luas.
Pada acara yang sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah dengan mitra strategis. Selain itu, bantuan dari berbagai instansi juga diserahkan. Bantuan tersebut meliputi mobil operasional dari Bank Indonesia dan benih padi dari Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Kementerian Pertanian.
Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah optimistis bahwa Desa Tenogo akan tumbuh menjadi kawasan agroeduwisata yang sukses. Ke depan, desa ini diharapkan menjadi percontohan bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi pertanian lokal yang terintegrasi dengan sektor edukasi dan pariwisata.
(Bar)