Pelatihan Jurnalistik dan Keamanan Digital Tingkatkan Literasi Digital Warga
Infokotaonline, Pekalongan, Jawa Tengah, 12 Mei 2025- sebanyak 30 penggiat media sosial dan jurnalis warga mengikuti pelatihan jurnalistik dan keamanan digital di Aula Objek Wisata Kali Paingan Jeep Adventure, pada 11-12 Mei 2025.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis berita yang baik dan benar serta pemahaman tentang keamanan digital.
Didi Harahab, pimpinan umum media online Warta Desa, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan tujuan pelatihan ini. βPelatihan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan kemampuan dasar jurnalistik dan keamanan digital,β ujar Didi.
“Selama dua hari, peserta akan dilatih menulis berita sesuai kaidah 5W1H dan memahami risiko serta pentingnya keamanan data di era digital.” Imbuhnya.
Pelatihan jurnalistik tekanan pada teknik penulisan berita yang akurat dan bertanggung jawab. Sementara itu, materi keamanan digital mencakup berbagai ancaman digital dan langkah-langkah pencegahannya.
Didi menekankan pentingnya literasi digital bagi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang aktif di media sosial. βDi era digital saat ini, semua orang memiliki potensi untuk menjadi jurnalis warga. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memahami teknik penulisan berita yang baik dan benar,β tambah Didi.
βSelain itu, pemahaman tentang keamanan digital juga sangat penting untuk melindungi diri dari berbagai ancaman di dunia maya.β Didi berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas pemberitaan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan digital.
Pihak penyelenggara berharap pelatihan ini dapat berkontribusi pada peningkatan literasi digital di masyarakat.
Fasilitator Tekankan Pentingnya Keamanan Digital bagi Jurnalis Warga

Aris, fasilitator dari Combined Resource Institution (CRI), sebuah LSM berbasis di Yogyakarta, menekankan pentingnya keamanan digital bagi jurnalis warga dalam pelatihan jurnalistik dan keamanan digital di Kali Paingan, Linggoasri.
Aris yang hadir sebagai fasilitator rekaman digital menjelaskan bahwa pelatihan ini bukan sekedar pelatihan, melainkan pengenalan dan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi serangan digital.
βKarena kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi serangan digital, tapi jika melihat trennya, jurnalis itu salah satu kelompok yang disasar dalam semua kejadian keamanan digital,β ujar Aris.
“Jadi memang tidak ada salahnya kita untuk bersiap-siap… ketika terjadi serangan kita bisa merespons dengan lebih siap.” Aris menilai isu keamanan digital sangat krusial bagi jurnalis warga, mengingat keterbatasan sumber daya yang mereka miliki dibandingkan dengan jurnalis profesional di media besar.
“Kalau jurnalis profesional mereka sumber dayanya sangat mumpuni… Tapi kalau jurnalis warga tidak bisa seperti itu…kalau terjadi apa-apa yang bisa kita andalkan itu ya cuma kita sendiri, terus teman-teman sekalian kita,” jelasnya.
Oleh karena itu, Aris menekankan pentingnya kemampuan dasar keamanan digital bagi setiap individu yang terlibat dalam kegiatan jurnalistik, setidaknya untuk memahami potensi ancaman dan langkah-langkah pencegahan.
Aris juga memberikan saran bagi masyarakat luas dalam menggunakan media sosial: “Yang penting pada dasarnya kan kita warga negara itu dilindungi ekspresi… semua warga itu punya hak untuk bebas berpendapat, berkumpul, dan seterusnya… Yang penting itu fakta, gak ditambah-tambah, gak dikurang-kurangin, apa adanya mengungkapkan aja.”
Ia juga mengingatkan pentingnya etika jurnalistik dan kewaspadaan dalam membagikan data pribadi di media sosial.
“Tapi akan lebih baik ketika… disertai juga dengan penerapan etika-etika jurnalistik… lebih akuntabel juga… dan berperilaku aman. Jangan sembarangan mengumbar data pribadi di media sosial… Batasi aja, seperlunya aja media sosial… tapi selain berguna, diingat juga ada risiko-resiko yang mengintai kita di media sosial,” pesan Aris.
Drc


Jurnalis juga seorang Konsultan Pertanian.