Kebangkitan Pertanian Pesisir Pekalongan: Kisah Sukses Kelompok Tani Klidungan Atasi Tantangan Rob

Kebangkitan Pertanian Pesisir Pekalongan: Kisah Sukses Kelompok Tani Klidungan Atasi Tantangan Rob

Pekalongan, Jawa Tengah, Infokotaonline.com – Keberhasilan panen perdana padi di lahan tidur Pekalongan, khususnya di Kelurahan Degayu, bukan hanya mendapat apresiasi dari Pangdam IV/Diponegoro dan Wali Kota Pekalongan, tetapi juga menjadi bukti nyata kegigihan para petani dalam menghadapi tantangan alam.

Ahmad Solihin, perwakilan Kelompok Tani Klidungan, Degayu, mengungkapkan perjuangan panjang kelompoknya dalam melawan rob yang selama puluhan tahun menghambat produktivitas pertanian.

“Kami sudah puluhan tahun berjuang melawan rob. Awalnya hanya sepertiga lahan yang terdampak, tetapi lama-kelamaan rob makin masuk ke kampung dan rumah penduduk. Rob datang setiap sore dan surut pagi harinya,” ungkap Ahmad Solihin.

Ia menjelaskan bahwa selama puluhan tahun, mata pencaharian warga hanya bertani, dan rob membuat mereka tak mampu menggarap lahan. “Alat-alat pertanian kami rusak karena air asin, dan kami sudah putus asa,” tambahnya.

Namun, berkat dukungan dari Kodim 0710/Pekalongan, Dinas Pertanian Kota Pekalongan, dan bantuan pompa air, kelompok tani Klidungan berhasil mengolah kembali lahan seluas 1,5 hektar.

“Dengan bantuan traktor, kami berhasil menggarap lahan hingga sekitar 30 hektar,” kata Ahmad Solihin. Ia berharap hasil panen dapat meningkat hingga 7 ton per hektar, dibandingkan hasil panen sebelumnya yang hanya 6 ton per hektar.

Ahmad Solihin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, termasuk Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal yang memberikan bantuan alat pertanian, dan BRMP Biogen Kementerian Pertanian RI yang menyediakan bibit unggul padi biosalin.

Sementara itu, Andi Reina Sari, Plh Kepala BI Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa dukungan BI terhadap program ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

“Program ini merupakan pilot project yang diharapkan dapat diterapkan di daerah lain yang menghadapi masalah salinitas,” ujar Andi Reina Sari.

Ia menambahkan bahwa BI juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka dalam budidaya padi biosalin.

Ke depan, BI akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung keberhasilan program ini dan mengembangkannya di daerah lain.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *