Sukses Panen Perdana Padi di Lahan Tidur Pekalongan: Kolaborasi TNI, Pemerintah, dan Bank Indonesia

Pekalongan, Jawa Tengah, Infokotaonline.com – Sukses panen perdana padi jenis PSRI di lahan tidur Pekalongan mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak. Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si., Pangdam IV/Diponegoro, memuji keberhasilan revitalisasi lahan yang sebelumnya tidak produktif akibat tergenang air. Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, menyatakan panen ini sebagai simbol kebangkitan pertanian pesisir Kota Pekalongan.

Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan bahwa lahan tersebut telah terbengkalai selama hampir 10 tahun karena tergenang air. “Alhamdulillah, dengan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, kita bisa mencoba menanami lahan ini kembali. Memang beberapa kali percobaan penanaman mengalami kegagalan, namun akhirnya kita berhasil memanen padi ini,” ujar Mayjen TNI Deddy Suryadi. Ia juga menekankan pentingnya pembenahan unsur hara tanah untuk hasil panen yang lebih optimal dan berharap hasil panen dapat mencapai angka yang signifikan. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak, termasuk komunitas lokal dan Bank Indonesia, dalam mendukung petani.

Wali Kota Afzan Arslan Djunaid, dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen ini, khususnya di Kelurahan Degayu, yang sebelumnya terdampak parah oleh rob pada tahun 2021. “Harapan sempat pupus, namun berkat pembangunan tanggul dan pompa Susukan, genangan rob mulai surut, dan sawah mulai pulih,” kata Afzan. Ia juga mengapresiasi peran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal yang telah mendukung program capacity building dan demplot padi biosalin seluas 1,5 hektar. Berkat keberhasilan demplot ini, luas tanam biosalin di Kelurahan Degayu kini mencapai 16 hektar dan berpotensi bertambah hingga 95 hektar untuk musim tanam mendatang. Afzan juga menyampaikan terima kasih kepada BRMP Biogen Kementerian Pertanian RI atas dukungan benih biosalin dan pendampingan teknis. Hasil ubinan BPS Kota Pekalongan menunjukkan produktivitas biosalin mencapai 5,568 ton dan 5,472 ton per hektar.

Kedua tokoh tersebut sepakat bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi yang kuat antara pemerintah, Bank Indonesia, TNI, penyuluh, dan petani. Panen perdana ini diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Kota Pekalongan untuk bangkit dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *