Kades Tetesingi Diduga Lempar Botol dan Dobrak Meja Saat Rapat Koperasi di Konawe Selatan

Konawe Selatan — Rapat pembentukan pengurus Koperasi Merah Putih di Balai Desa Tetesingi, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, berubah ricuh. Insiden terjadi pada Senin, 26 Mei 2025, saat seorang oknum kepala desa diduga bertindak kasar di tengah jalannya acara resmi.

Dalam rapat tersebut, kepala desa tiba-tiba melempar botol air mineral ke arah Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Lemparan dilakukan ketika wakil ketua BPD menyampaikan pendapatnya terkait proses pembentukan pengurus koperasi. Aksi tersebut mengejutkan seluruh peserta rapat, termasuk Camat Mowila yang turut hadir bersama aparat Polsek Mowila.

Tak hanya melempar botol, kepala desa juga mendobrak meja di hadapan peserta rapat. “Kepala desa marah besar hanya karena ada yang memberi usulan. Padahal rapat seperti ini kan untuk musyawarah, bukan untuk diatur semau dia,” kata salah satu warga yang hadir, namun meminta agar namanya tidak dipublikasikan.

Warga juga menyebut pembentukan pengurus koperasi dilakukan secara sepihak. Kepala desa dinilai telah lebih dulu menunjuk orang-orang yang dikehendakinya tanpa melalui mekanisme pemilihan terbuka. Bahkan nama-nama calon pengurus disebut sudah ditentukan sebelum rapat berlangsung.

“Beliau ingin koperasi bisa dikendalikan sendiri. Kami sebagai warga hanya dijadikan formalitas. Padahal koperasi ini milik bersama,” ujar warga lainnya.

Camat Mowila yang semula hadir untuk memberikan arahan memilih meninggalkan rapat sebelum acara selesai. Ia merasa kecewa karena proses tidak berjalan sesuai aturan yang sudah disampaikan. Menurutnya, koperasi harus dibentuk melalui mekanisme musyawarah mufakat, bukan dominasi satu pihak.

“Saya sudah sampaikan prosedur yang benar. Tapi kepala desa tidak terima, bahkan makin emosi. Saya dan staf akhirnya memilih keluar untuk menghindari konflik yang lebih besar,” kata Camat Mowila.

Kejadian itu juga disaksikan aparat dari Polsek Mowila serta beberapa tokoh masyarakat. Meski tak sampai terjadi bentrokan fisik, suasana rapat dinilai tidak kondusif. Warga mengaku kecewa dengan sikap kepala desa yang dinilai tidak mencerminkan etika seorang pemimpin.

β€œSangat disayangkan. Harusnya kepala desa memberi contoh baik. Ini justru mempermalukan diri sendiri di depan camat dan masyarakat,” kata seorang tokoh warga.

Camat berharap agar peristiwa seperti ini tidak terulang di desa-desa lain. Ia mengingatkan bahwa jabatan kepala desa membawa tanggung jawab besar, bukan hanya kekuasaan.

Pemerintah Kecamatan Mowila dikabarkan akan melaporkan insiden ini ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Konawe Selatan untuk ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.

(sto)

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *