Infokotaonline.com, Cilegon — Upaya penyelundupan benih bening lobster (benur) dalam jumlah besar berhasil digagalkan oleh tim gabungan Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (1/6).
Dari hasil operasi tersebut, petugas menemukan sebanyak 199.800 ekor benih lobster jenis pasir yang dikemas dalam 40 boks styrofoam berisi es batu. Benur tersebut dibawa menggunakan sebuah mobil minibus dan rencananya akan diselundupkan ke Sumatera.
Menurut Komandan Lantamal III Jakarta, Laksamana Pertama TNI UKI Perasetia, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas dua orang pelaku berinisial DIS (35) dan MS (26) yang membawa barang ilegal dari arah Jakarta menuju Pelabuhan Merak.
“Penggagalan penyelundupan ini bermula dari informasi adanya kendaraan mencurigakan yang mengangkut benur dari arah Jakarta dan hendak menyeberang ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak,” ujar Laksamana UKI.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa benih lobster tersebut berasal dari wilayah Pacitan, Jawa Timur, dan ditaksir memiliki nilai pasar mencapai Rp29 miliar. Jika berhasil lolos, penyelundupan ini akan menjadi kerugian besar bagi ekosistem laut dan perekonomian nasional.
“Kami akan mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap asal-usul pengiriman, jalur distribusi, serta peran dari masing-masing tersangka,” tegasnya.
Selain berdampak ekonomi, penyelundupan benih lobster secara ilegal juga menjadi ancaman serius terhadap kelestarian populasi lobster pasir, salah satu jenis komoditas laut yang dilindungi. Karena itu, sebagai bentuk penyelamatan lingkungan, seluruh barang bukti benur akan segera diserahkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten untuk dilepasliarkan ke habitat aslinya.
“Kami akan terus meningkatkan patroli laut dan memperkuat penegakan hukum demi menjaga kedaulatan dan kekayaan laut Indonesia dari berbagai praktik ilegal,” pungkasnya.
(csw)