Harga Beras Naik Meski Stok Nasional Melimpah, Ini Penjelasan BPS

Infokotaonline.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa harga beras mengalami kenaikan di tingkat grosir dan eceran pada Mei 2025. Kenaikan ini terjadi meskipun stok beras nasional dalam kondisi melimpah, bahkan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.

“Harga beras di tingkat grosir naik 0,05% secara bulanan dan 2,07% secara tahunan. Sementara di tingkat eceran, terjadi kenaikan 0,20% month to month dan 2,46% year on year,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/6/2025).

BPS mencatat rata-rata harga beras grosir pada Mei 2025 sebesar Rp 13.735 per kilogram, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 13.728 per kilogram. Sementara itu, harga beras eceran tercatat Rp 14.784 per kilogram, naik dari bulan lalu yang berada di angka Rp 14.754 per kilogram.

Di sisi lain, harga beras di tingkat penggilingan justru mengalami penurunan tipis. Pudji menyampaikan bahwa rata-rata harga beras di penggilingan turun 0,01% secara bulanan. Namun, secara tahunan, tetap terjadi kenaikan sebesar 2,37%.

“Untuk kualitas beras premium di penggilingan, turun 0,35% dibanding bulan lalu, tetapi naik tipis 0,01% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan beras medium naik 0,17% secara bulanan dan 1,8% secara tahunan,” ujarnya.

Rata-rata harga beras penggilingan pada Mei 2025 sebesar Rp 12.733 per kilogram. Angka ini hanya turun Rp 1 dari bulan sebelumnya, yang sebesar Rp 12.734 per kilogram.

Ironisnya, kenaikan harga beras terjadi saat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 4 juta ton. Perum Bulog mencatat total stok beras nasional sebesar 4.001.059 ton per Kamis, 29 Mei 2025 pukul 21.41 WIB. Dari jumlah itu, penyerapan setara beras oleh Bulog telah mencapai 2.407.257 ton.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut pencapaian tersebut sebagai hasil kerja keras berbagai pihak. “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh petani, DPR, TNI, Polri, gubernur, bupati, Bulog, penyuluh, dan semua pihak yang telah berkontribusi,” ujar Amran, Jumat (30/5/2025).

Amran menambahkan bahwa keberhasilan ini juga tak lepas dari arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) yang mendukung peningkatan produksi dan kemudahan usaha tani. Meski stok berlimpah, fakta naiknya harga beras menunjukkan perlunya evaluasi distribusi dan kebijakan pasar. Pemerintah diharapkan menjamin agar ketersediaan beras berdampak nyata pada harga yang lebih stabil bagi konsumen.

(csw)

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *