Jangan Heran! Ini Alasan Mengapa Mentan dan Panglima TNI Turun Langsung ke Sawah
infokotaonline.com, Jakarta, 12 Juni 2025 β Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian (BPPSDMP) bersama TNI-AD semakin memperketat sinergi dalam mengawal upaya percepatan penambahan luas tanam (LTT) dan optimalisasi lahan di Bulukumba dan Sinjai, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mewujudkan swasembada pangan nasional yang dicanangkan pemerintah. Rapat Koordinasi Swasembada Pangan, yang berlangsung di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ujung Bulu, Bulukumba pada Rabu (11/06/2025) kemarin, mengusung tema “Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Optimalisasi Lahan Menuju Swasembada Pangan Nasional”.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sebagai Penanggung Jawab LTT Bulukumba-Sinjai, Wakil Bupati Bulukumba, Brigjen TNI Wawan Irawan selaku Koordinator OPLAH dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) wilayah Sulawesi Selatan, serta perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan dan terkait.
Prioritas Swasembada dan Kolaborasi Lintas
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, mengingatkan kembali fokus Kementan pada produksi produksi pangan, khususnya komoditas padi, sebagai upaya mempercepat pencapaian swasembada.
Senada dengan Mentan, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, turut menekankan urgensi kolaborasi antar pemangku kebijakan. “Semua pemangku kebijakan harus berkolaborasi dan berkoordinasi dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Peran petani, khususnya petani padi, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan beras,” ujar Arsanti.
Ia menambahkan bahwa stok beras nasional saat ini berada di titik tertinggi dalam sejarah Indonesia, namun tetap memerlukan kerja keras bersama untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
Muhammad Amin, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) yang juga Penanggung Jawab LTT wilayah Bulukumba, menyampaikan komitmen diselesaikan dalam mengawal pelaksanaan LTT di empat kabupaten, yaitu Bulukumba, Sinjai, Jeneponto, dan Takalar.
βKami di Pusdiktan hadir sebagai pelaksana lapangan dan pengawalan pelaksanaan percepatan LTT bersama penyuluh,β jelas Amin.
Ia menyebutkan bahwa target LTT Bulukumba dan Sinjai pada bulan Mei telah tercapai, dan optimis dapat kembalinya di bulan Juni berkat kerja sama lintas sektor dan penyuluh lapangan.
Strategi Percepatan: Pompanisasi hingga Tanam Tiga Kali
Amin juga mengeluarkan berbagai langkah strategi yang telah dan akan dilakukan, meliputi optimalisasi lahan, pompanisasi untuk antisipasi kekeringan, serta percepatan tanam melalui pendampingan intensif.
βLangkah-langkah seperti pengawalan pertanaman padi, pemanfaatan bantuan irigasi dan pompa, serta percepatan tanam dari satu kali menjadi dua kali bahkan tiga kali per tahun harus dilakukan. Kita tidak bisa menunggu, semua harus bergerak cepat,β tegasnya.
Dari pihak TNI, Letkol Inf Sarman menyampaikan komitmen penuh untuk mendampingi para petani melalui pengawasan dan pendampingan di lapangan, termasuk pengaktifan Babinsa dan kelompok tani.
Brigjen Wawan Erawan, Koordinator OPLAH dan CSR Wilayah Sulawesi Selatan, menegaskan bahwa percepatan swasembada pangan adalah amanat langsung dari Presiden RI dan Menteri Pertanian. “Kunci keberhasilannya adalah sinergi semua pihak, termasuk TNI. Yang penting, jangan ada alih fungsi lahan sawah. Sawah hanya untuk padi, jangan tanami yang lain. Ini sudah ditegaskan dalam surat resmi Menteri kepada seluruh kepala daerah,β urainya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan Brigade Pangan di daerah program OPLAH untuk regenerasi petani muda dan pengelolaan lahan intensif.
Sulsel Sentra Padi Nasional, Bulukumba Siap Jadi Lumbung
Kolonel Kav Donova Pri Pamungkas, M.Han, Pengawas OPLAH dan CSR Provinsi Sulawesi Selatan, menambahkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan adalah sentra padi andalan nasional di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pelaksanaan amanah ini dengan sebaik-baiknya. βBila ada permasalahan sekecil apapun yang ditemui di lapangan agar secepat mungkin melaporkan kepada Koordinator maupun Pengawas yang akan segera mengambil langkah mediasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait,β tegas Donova.
Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edi Manaf, juga mengungkapkan bahwa sektor pertanian menyumbang 38% terhadap pertumbuhan ekonomi daerahnya. Bulukumba memiliki potensi besar untuk pengembangan padi, jagung, hortikultura, dan peternakan.
βProduksi padi tahun 2024 mencapai 285.974 ton GKP, meningkat dari tahun sebelumnya. Kami juga memiliki potensi jagung hingga 17.000 hektar dan populasi sapi sekitar 70.000 ekor. Bulukumba sangat siap menjadi lumbung pangan dan lumbung daging untuk Sulawesi Selatan dan nasional,β papar Andi Edi Manaf.
Meski demikian, ia mengakui adanya sejumlah kendala seperti alat dan mesin pertanian (alsintan), dan belum adanya mesin-mesin besar. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten merencanakan pembangunan bendungan strategis di wilayah Kahayya, Kecamatan Kindang.
Diskusi teknis dalam rapat tersebut mencatat berbagai masukan penting, mulai dari kebutuhan bantuan benih, pestisida, alsintan pascapanen, hingga penguatan kapasitas petani melalui bimbingan teknis dan sekolah lapang. Kementerian Pertanian melalui Pusdiktan berkomitmen untuk menyelaraskan seluruh masukan ini dengan kebijakan nasional dan komitmen Presiden RI dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Kegiatan koordinasi ini menjadi bukti nyata komitmen kuat antara pemerintah pusat, daerah, TNI,dan petani dalam mempercepat tercapainya target strategi bangsa: swasembada pangan yang berdaulat dan berkelanjutan.
Drc

Jurnalis juga seorang Konsultan Pertanian.