Infokotaonline.com, Purwokerto — Perum Bulog kembali menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung ekonomi rakyat melalui peluncuran program “Bulog Peduli UMKM” di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Program ini menjadi bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog yang menitikberatkan pada pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor distribusi pangan nasional.
Sebanyak 30 pelaku UMKM terpilih menerima bantuan modal awal senilai Rp5 juta dalam bentuk komoditas pangan Bulog, rak pajang, spanduk, serta identitas resmi sebagai mitra Rumah Pangan Kita (RPK). Mereka dipersiapkan untuk menjadi ujung tombak distribusi pangan pokok Bulog di tingkat masyarakat.
“Program ini merupakan wujud nyata komitmen Bulog dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memberdayakan UMKM lokal,” ujar Sudarsono Hardjosoekarto, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog saat penyerahan bantuan secara simbolis di Purwokerto, Kamis (10/7/2025).
Melalui sinergi dengan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM (DINNAKERKOP UKM) Banyumas, Bulog menargetkan agar program ini dapat memperkuat jejaring distribusi pangan, sekaligus menjadi penggerak ekonomi berbasis komunitas. Khusus di Banyumas, yang dikenal sebagai sentra produksi beras unggulan, program ini menyasar UMKM yang bergerak di bidang perberasan untuk menjadi mitra strategis dalam mendistribusikan bahan pangan Bulog secara langsung ke masyarakat.

Selain bantuan fisik, penerima manfaat juga akan mendapatkan pelatihan kewirausahaan guna meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan usaha. Langkah ini selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
“Setiap intervensi TJSL yang kami lakukan diukur dengan pendekatan Social Return on Investment (SROI) agar manfaat sosial dan ekonominya benar-benar terukur dan berdampak,” tambah Sudarsono.
Para mitra RPK diharapkan tidak hanya menjual produk pangan secara satu kali, tetapi aktif melakukan repeat order dan berkembang menjadi outlet mandiri yang menopang ketersediaan pangan dengan harga terjangkau. Keberadaan RPK juga diharapkan mampu menekan disparitas harga serta mendukung pengendalian inflasi di daerah.
Dengan hadirnya program ini, Bulog ingin menegaskan bahwa pembangunan ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan dapat berjalan beriringan. Sinergi antara BUMN dan pelaku usaha kecil diyakini menjadi kunci dalam memperluas akses masyarakat terhadap bahan pangan pokok secara berkelanjutan.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap UMKM tidak hanya tumbuh, tapi juga berperan dalam menjaga stabilitas pangan nasional,” tutup Sudarsono.
(war)
