Infokotaonline.com, Batang – Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026 sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22, SMK Bintara Batang menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemerataan pendidikan dengan memberikan seragam gratis dan pembebasan SPP selama tiga tahun kepada siswa baru dari kalangan kurang mampu.
Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Kepala SMK Bintara Batang, Tri Mulyo, dalam pembukaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang berlangsung lima hari, dari Senin hingga Jum’at.
“Program ini merupakan bentuk kepedulian sekolah dalam rangka HUT ke-22. Kami ingin memastikan bahwa pendidikan bisa diakses oleh semua, terutama anak yatim dan siswa dari keluarga tidak mampu,” ujar Tri Mulyo saat ditemui di Batang, Selasa (15/7/2025).
Tri menambahkan, bantuan diberikan melalui jalur Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan data siswa yatim. Tahun ini, sekitar 60 persen siswa baru telah menerima manfaat dari program tersebut—lonjakan signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar 10–20 persen.
“Tahun ini kami buka lebih luas tanpa kuota terbatas, sejalan dengan semangat pemerintah daerah melalui program seragam gratis untuk sekolah negeri. Sekolah swasta pun bisa mandiri dan peduli,” jelasnya.
Selain bantuan seragam, 13 siswa yatim piatu juga mendapatkan pembebasan biaya SPP selama tiga tahun penuh, serta bantuan paket sembako yang disalurkan dalam momen MPLS.
SMK Bintara juga menghadirkan materi MPLS yang tak kalah istimewa, diisi oleh narasumber dari beragam instansi seperti TNI AD dan AL, Polri, Satlantas, hingga anggota DPRD Kabupaten Batang, serta ditutup dengan pembekalan rohani untuk menumbuhkan karakter positif siswa.
Tri Mulyo menyebut pendekatan personal juga dilakukan kepada siswa dan orang tua penerima manfaat. “Kami pastikan mereka benar-benar membutuhkan. Kami undang orang tuanya dan beri pemahaman sebelum bantuan disalurkan,” tegasnya.
Ginanjar Gani Yusuf, salah satu siswa baru penerima bantuan, menyampaikan rasa syukurnya. “Saya mendapat dua setel seragam—pramuka dan putih—serta pembebasan SPP selama tiga tahun. Ini sangat membantu dan membuat saya semakin semangat belajar,” ujarnya.
Ginanjar, yang berasal dari Kedungwuni, Pekalongan, rela menempuh jarak jauh demi bisa menimba ilmu di SMK Bintara karena kagum pada ekskul drum band dan prestasi alumninya yang banyak lolos TNI.
“Saya ingin bergabung dalam drum band, dan suatu saat mengikuti jejak kakak kelas yang berhasil menjadi anggota TNI,” tuturnya penuh harap.
(war)