Infokotaonline.com, Batang β Pemerintah Kabupaten Batang mulai menyalurkan bantuan pangan berupa beras untuk periode Juni dan Juli 2025 kepada sebanyak 59.671 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran secara simbolis dilakukan oleh Bupati Batang M. Faiz Kurniawan bersama Wakil Bupati Suyono, bertempat di Pendapa Kabupaten Batang, Senin (21/7/2025).
Dalam keterangannya, Bupati Faiz menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam rapat terbatas pada 2 Juni 2025. Rapat tersebut membahas stimulus ekonomi triwulan II, termasuk penguatan bantuan sosial melalui distribusi beras.
βMasing-masing KPM akan menerima 20 kilogram beras yang merupakan gabungan alokasi untuk bulan Juni dan Juli,β ungkap Faiz.
Ia menegaskan, program ini bukan hanya sebatas distribusi bantuan, melainkan juga bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat serta menekan angka kemiskinan.
Berikut rincian sebaran jumlah KPM di tiap kecamatan:
Bandar: 7.315 KPM
Banyuputih: 1.953 KPM
Batang: 3.053 KPM
Bawang: 6.274 KPM
Blado: 6.966 KPM
Gringsing: 3.562 KPM
Kandeman: 3.608 KPM
Limpung: 2.881 KPM
Pecalungan: 2.635 KPM
Reban: 5.611 KPM
Subah: 4.170 KPM
Tersono: 4.014 KPM
Tulis: 3.527 KPM
Warungasem: 1.528 KPM
Wonotunggal: 2.575 KPM
Faiz juga mengungkapkan bahwa jumlah penerima bantuan pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 28 persen dibanding tahun 2024, yang menunjukkan indikasi positif menurunnya angka kemiskinan di Batang.
βPenurunan ini menjadi sinyal bahwa program pembangunan dan kesejahteraan mulai berdampak nyata. Tentu ini harus terus kita dorong,β ujarnya.
Dari sisi ketersediaan pangan, ia memastikan bahwa stok beras di Kabupaten Batang dalam kondisi aman. Data semester I 2025 mencatat bahwa produksi gabah lokal telah mencapai 80 ribu ton, melampaui target yang ditetapkan. Capaian ini menjadi jaminan keberlanjutan program bantuan pangan di masa mendatang.
Program bantuan pangan beras ini tidak hanya menyasar kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan daerah.
(war)