Infokotaonline.com, Pekalongan β Suasana dramatis menyelimuti Pantai Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, pada Minggu pagi (27/7/2025), saat tim gabungan melakukan simulasi evakuasi laut dalam latihan pencarian dan pertolongan (SAR). Dalam skenario tersebut, empat pemancing terseret arus; tiga berhasil diselamatkan dan satu ditemukan meninggal dunia.
Namun, kejadian itu bukan insiden sesungguhnya, melainkan bagian dari latihan hari kedua yang digelar Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Pantura Barat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan dan Basarnas Semarang. Tujuannya: mengasah kesiapsiagaan dan kemampuan teknis tim SAR menghadapi kecelakaan di perairan.
βKegiatan ini fokus pada peningkatan kemampuan teknis dalam water rescue, pengelolaan posko, dan dapur umum. Selain itu, kami ingin memperkuat sinergi agar seluruh instansi memahami peran masing-masing saat operasi SAR berlangsung,β ujar Asnawi Suroso, Kepala Seksi Sumber Daya (Kasumda) Kantor SAR Semarang.
Latihan dimulai sejak pukul 05.00 WIB. Sesuai skenario, empat orang pemancing terseret ombak di tengah aktivitas memancing. Tim SAR gabungan langsung membentuk Posko SAR Gabungan sebagai pusat komando dan mengerahkan dua unit pencarian (SRU) menggunakan perahu karet ke tengah laut.
Berikut kronologi simulasi penyelamatan:
09.12 WIB: Dua SRU diberangkatkan ke lokasi pencarian.
09.25 WIB: SRU 1 menemukan Agus Riyanto dalam kondisi selamat, 1.000 meter dari garis pantai.
09.35 WIB: SRU 2 mengevakuasi Budi Santoso yang mengalami patah tulang ke RSUD Kraton.
09.40 WIB: Wahyu Firmansyah ditemukan selamat dan turut dibawa ke rumah sakit.
Korban keempat, Slamet, ditemukan dalam kondisi meninggal, sesuai dengan skenario latihan.
Menurut Asnawi, seluruh tahapan evakuasi berjalan sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP), mulai dari komunikasi antar unit, pengelolaan posko, evakuasi korban, hingga pertolongan medis awal.
Sebelum simulasi di lapangan, peserta mengikuti sesi teori sehari sebelumnya di Kantor BPBD Kabupaten Pekalongan. Materi meliputi pengelolaan posko, teknik evakuasi, hingga simulasi taktis berbasis Tactical Floor Game (TFG).
“Hari pertama kami bekali peserta dengan teori, dan hari kedua mereka langsung praktik di lapangan. Terlihat jelas kekompakan dan kecepatan dalam bertindak yang patut diapresiasi,” tambah Asnawi.
Ia menekankan bahwa latihan seperti ini penting dilakukan secara berkala agar seluruh potensi SAR di wilayah Pekalongan dan sekitarnya senantiasa siap menghadapi berbagai potensi bencana, terutama yang terjadi di wilayah perairan.
βKesiapsiagaan bukan hanya soal kecepatan bertindak, tapi juga pemahaman peran, koordinasi yang solid, dan respon yang tepat sasaran,β tegasnya.
(war)