Infokotaonline.com, Yogyakarta – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Persaudaraan Nasional Indonesia Bersatu (PNIB) mengajak seluruh elemen bangsa untuk merenung kembali arti kemerdekaan sejati. Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho atau akrab disapa Gus Wal, menegaskan bahwa meski kondisi bangsa tak selalu mudah, Indonesia tetap tegak karena bendera Merah Putih masih berkibar.
“Sesulit apa pun kondisi bangsa, kita masih punya Merah Putih. Itu yang selalu menjadi semangat sakral PNIB dalam setiap kegiatan kirab di berbagai daerah,” ujar Gus Wal dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu (3/8/2025).
Menurut Gus Wal, perjalanan 80 tahun Indonesia merdeka bukan hanya sekadar angka, tetapi sebuah refleksi panjang tentang perjuangan, peralihan kekuasaan, hingga dinamika pembangunan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
PNIB, lanjutnya, telah menjadi bagian dari sejarah perlawanan terhadap intoleransi, khilafah radikalisme, dan terorisme. Meski perjuangan mereka kerap dianggap absurd, PNIB tetap konsisten menghadang penyebaran paham-paham yang menggerogoti kebinekaan.
“Kami melawan sikap dan perilaku kelompok yang merasa mayoritas, paling benar, dan kerap menebar benih intoleransi. Hasilnya memang belum bisa mengubah segalanya, tapi kami berupaya agar tidak ada pelaku baru yang ikut terjerumus,” jelas Gus Wal.
Namun, Gus Wal mengingatkan bahwa ancaman terbesar bangsa ini tak hanya pada ranah ideologi. Ketimpangan ekonomi, kesenjangan sosial, dan kesejahteraan yang belum merata menjadi persoalan yang lebih mendasar.
“Di satu sisi, ada orang yang menjadikan kemewahan sebagai gaya hidup, tetapi di sisi lain, masih banyak keluarga yang makan pun sekadar bertahan hidup. Kita harus bertanya: apakah kita sudah benar-benar merdeka atau justru dijajah oleh segelintir golongan dari bangsa sendiri?” ujarnya.
Tak hanya itu, korupsi dan narkoba juga menjadi isu kronis yang tak kunjung tuntas. Gus Wal menyoroti bahwa setiap tahun, data menunjukkan jumlah pelaku korupsi justru meningkat seiring bertambahnya usia bangsa.
“Kerugiannya sudah mencapai triliunan rupiah, uang rakyat yang seharusnya untuk kesejahteraan malah dikorupsi. Sementara peredaran narkoba makin mengkhawatirkan—bukan lagi kilogram, tapi sudah ton-tonan barang bukti,” tegasnya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Gus Wal menegaskan bahwa PNIB akan terus berdiri menjaga nasionalisme, menolak paham asing yang menggerus jati diri bangsa, dan terus mendorong masyarakat agar tidak lelah mencintai Indonesia.
“Menjaga bangsa adalah bagian dari ibadah. Jangan pernah letih mencintai negeri ini, apapun keadaannya. Bangsa ini berdiri bukan karena belas kasih bangsa asing, tapi karena perjuangan anak bangsa,” pungkasnya.
(war)