Infokotaonline.com
Batang – Mengantisipasi ancaman banjir saat musim penghujan, Kodim 0736/Batang menggelar karya bakti pembersihan aliran Sungai Pucung di Kelurahan Kasepuhan, Kabupaten Batang, Jumat (22/8/2025). Sepanjang 500 meter aliran sungai dibersihkan dengan melibatkan 150 personel gabungan, termasuk penggunaan alat berat excavator untuk mempercepat pengerukan endapan lumpur.
Langkah ini diambil mengingat wilayah Kasepuhan menjadi salah satu daerah langganan banjir ketika intensitas hujan tinggi. Bahkan, dalam catatan warga, banjir besar kerap terjadi setiap siklus sepuluh tahunan dan menggenangi ratusan rumah.
Dandim 0736/Batang Letkol Inf Andhika Baroto Chrishastantyo menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana. “Pembersihan sungai dilakukan agar air tidak meluap ke rumah warga. Selain personel, kami juga menurunkan excavator agar pengerukan lumpur bisa lebih cepat dan maksimal,” ujarnya di lokasi kegiatan.
Selain Kodim, karya bakti ini juga mendapat dukungan penuh dari Polres Batang, BPBD, Satpol PP, serta warga setempat. Menurut Andhika, kolaborasi ini penting untuk menjaga kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. “Kami berharap masyarakat ikut menjaga kebersihan sungai. Jangan membuang sampah sembarangan karena itu menjadi penyebab utama penyumbatan aliran air,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala BPBD Batang, Wawan Nurdiansyah. Ia menyebutkan, aksi bersih-bersih sungai menjadi salah satu program strategis dalam menekan risiko banjir. “Selain di Sungai Pucung, beberapa titik lain yang kami waspadai antara lain sungai di kawasan Klidang. Pemkab Batang juga telah menyiapkan langkah antisipatif di sana,” jelasnya.
Wawan menambahkan, partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan mitigasi bencana. “Kami selalu mengimbau agar warga tidak membuang sampah ke sungai. Sampah yang menumpuk menjadi faktor utama tersumbatnya aliran air, sehingga banjir sulit dihindari,” tuturnya.
Dari sisi masyarakat, apresiasi datang dari Ketua RT 4 RW 4 Kasepuhan, Saryudi. Ia mengungkapkan bahwa saat musim hujan, kawasan Kasepuhan sering terendam banjir karena berada di pertemuan dua arus sungai. “Selama ini, sekitar 150 kepala keluarga terdampak. Sebagian harus mengungsi ke masjid, sementara yang lain bertahan di rumah,” katanya.
Menurut Saryudi, pembersihan sungai yang dilakukan Kodim bersama aparat gabungan sangat membantu warga. “Kami berterima kasih kepada Pak Dandim dan perangkat kelurahan. Dengan adanya normalisasi sungai, risiko luapan air saat hujan deras bisa diminimalisir,” tandasnya.
(war)
