Infokotaonline.com
Pekalongan – Kepolisian Resor (Polres) Pekalongan menggelar simulasi penanganan aksi unjuk rasa anarkis di halaman Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan, Jumat (22/8/2025). Latihan ini digelar sebagai langkah antisipatif untuk memastikan kesiapan personel dalam menghadapi potensi kerawanan saat aksi massa berlangsung.
Simulasi dimulai dengan skenario massa yang melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD. Aparat kepolisian lebih dahulu melakukan pendekatan persuasif melalui jalur negosiasi. Namun ketika situasi digambarkan memanas, personel menunjukkan prosedur pengendalian massa dengan perlengkapan taktis yang sesuai standar operasional.
Kasubsi Penmas Sihumas Polres Pekalongan, Ipda Warsito, S.H, menjelaskan bahwa latihan ini merupakan bagian dari strategi Polres Pekalongan untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah. Menurutnya, setiap personel perlu dibekali keterampilan teknis sekaligus kesiapan mental dalam menghadapi berbagai kemungkinan di lapangan.
“Simulasi ini bertujuan untuk melatih keterampilan dan kesiapan anggota dalam menghadapi kemungkinan terburuk, seperti unjuk rasa yang berujung anarkis,” ujar Warsito.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah peningkatan profesionalitas aparat dalam bertugas. Prosedur penanganan massa, mulai dari negosiasi hingga tindakan represif terukur, ditunjukkan secara berjenjang dalam simulasi.
“Dengan adanya simulasi ini, anggota lebih memahami alur penanganan aksi. Harapannya, masyarakat merasa lebih tenang karena Polri siap menjaga keamanan dan ketertiban,” imbuhnya.
Simulasi penanganan aksi massa tersebut tidak hanya berfungsi sebagai latihan rutin, tetapi juga menjadi bagian dari strategi preventif kepolisian. Polres Pekalongan berkomitmen mengedepankan dialog dengan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sosial, sekaligus tetap sigap menghadapi kondisi terburuk.
Kegiatan ini mendapat perhatian masyarakat sekitar Gedung DPRD. Warga yang menyaksikan jalannya simulasi melihat langsung bagaimana aparat mengutamakan pendekatan persuasif sebelum menggunakan langkah pengendalian massa.
Selain itu, latihan ini juga mencerminkan keseriusan Polres Pekalongan dalam menyiapkan personel menghadapi situasi dinamis di tengah masyarakat. Dengan adanya simulasi semacam ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan aparat, tetapi juga memperkuat rasa aman di kalangan warga.
Polres Pekalongan memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan selalu berorientasi pada keamanan dan kenyamanan masyarakat. Melalui latihan berkala, aparat dilatih untuk lebih terampil, sigap, dan profesional dalam menjalankan tugas pengamanan.
Warsito menegaskan, Polri tidak hanya bertugas sebagai penegak hukum, tetapi juga pelindung dan pengayom masyarakat. Karena itu, setiap anggota harus memahami prosedur yang benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penanganan aksi massa.
Dengan kesiapan yang terus ditingkatkan, Polres Pekalongan berharap seluruh elemen masyarakat dapat menjalankan aktivitas dengan tenang tanpa khawatir akan gangguan keamanan.
(war)
