Konsultan Deruci Agrikultur Teliti Perubahan Pepaya di Bulan Agustus 2025

Infokotaonline.com
Pekalongan, 23 Agustus 2025 – Konsultan pertanian Deruci Agrikultur, Handono Warih, tengah melakukan pengamatan intensif terhadap perkembangan tanaman pepaya. Penelitian yang dilakukan sepanjang bulan Agustus 2025 ini menarik perhatian karena menunjukkan adanya sejumlah perubahan signifikan pada pertumbuhan pepaya di wilayah penelitian.

Handono menjelaskan, tujuan utama pengamatan ini adalah untuk memahami pola perubahan tanaman pepaya yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, kondisi tanah, serta pemupukan yang tepat. Menurutnya, periode bulan Agustus merupakan momentum penting karena menunjukkan dinamika baru pada fase pertumbuhan buah.

“Pengamatan ini kami lakukan secara detail, mulai dari kondisi daun, batang, hingga kualitas buah pepaya. Ada gejala perubahan yang cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” ujar Handono saat ditemui di lokasi penelitian.

Faktor Cuaca Jadi Penentu

Perubahan iklim lokal menjadi salah satu faktor yang mendapat perhatian khusus dalam penelitian ini. Fluktuasi suhu harian dan curah hujan yang tidak menentu diduga berpengaruh langsung terhadap produktivitas pepaya.

Handono menambahkan, tanaman pepaya memiliki sensitivitas tinggi terhadap perubahan iklim, terutama pada fase berbunga hingga pembentukan buah. Jika tidak diantisipasi, kondisi ini dapat berdampak pada kualitas panen dan tingkat produksi petani.

Peran Pemupukan Berimbang

Sebagai konsultan Deruci Agrikultur, Handono menekankan pentingnya penggunaan pupuk berimbang untuk menjaga kestabilan pertumbuhan pepaya. Ia mengungkapkan, pemupukan yang sesuai kebutuhan tanaman mampu meningkatkan ketahanan pepaya terhadap perubahan cuaca ekstrem.

“Deruci Agrikultur berkomitmen membantu petani dengan solusi pemupukan yang tepat, agar hasil pertanian tetap optimal meski menghadapi tantangan iklim yang tidak menentu,” jelasnya.

Manfaat bagi Petani

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi panduan praktis bagi para petani pepaya di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pola perubahan tanaman, petani dapat menyesuaikan pola perawatan, penggunaan pupuk, serta pengendalian hama dan penyakit.

Menurut Handono, edukasi kepada petani menjadi kunci agar hasil penelitian ini tidak hanya berhenti di level akademis, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata di lapangan. “Tujuan akhirnya adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” tegasnya.

Harapan ke Depan

Deruci Agrikultur berencana melanjutkan penelitian ini hingga beberapa bulan mendatang untuk melihat tren perubahan pepaya secara lebih lengkap. Data yang terkumpul akan dijadikan dasar dalam penyusunan rekomendasi pertanian berkelanjutan, khususnya untuk komoditas pepaya.

Dengan penelitian yang terus berlanjut, diharapkan hasil panen pepaya dapat lebih stabil, berkualitas tinggi, dan mampu meningkatkan daya saing produk pertanian lokal di pasar nasional maupun internasional.

(har)

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *