
Infokotaonline.com
Jakarta – Perjuangan panjang petani tebu akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah resmi mencairkan dana sebesar Rp1,5 triliun pada 26 Agustus 2025 untuk membeli 100.000 ton gula hasil panen petani, setelah aspirasi mereka diperjuangkan melalui jalur legislatif.
Hal ini disampaikan oleh Riyono Caping, Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PKS, yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PKS Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan.
Ia menegaskan bahwa pencairan dana tersebut menjadi bukti konkret hadirnya negara dalam melindungi kepentingan petani tebu yang sempat dirundung kegelisahan akibat gagal lelang beberapa waktu lalu.
“Ini adalah bentuk nyata advokasi kami di parlemen. Dari mengawal aspirasi petani tebu yang gagal lelang hingga audiensi bersama DPR RI, semua dilakukan dengan koordinasi intens dan langkah strategis bersama pemerintah. Alhamdulillah akhirnya solusi ditemukan dan dana Rp1,5 triliun dicairkan untuk membeli gula petani,” ungkapnya.
Kebijakan pembelian gula petani ini disambut gembira para pelaku usaha perkebunan tebu. Pasalnya, harga gula sempat tertekan akibat kelebihan pasokan dan minimnya penyerapan di pasar. Dengan adanya intervensi pemerintah, harga gula petani diharapkan bisa kembali stabil sehingga petani tidak lagi merugi.
Langkah strategis ini juga dinilai menjadi kemenangan moral bagi petani. Setelah sekian lama menunggu kepastian, mereka kini bisa bernapas lega karena hasil panennya terserap oleh pemerintah dengan harga yang lebih layak.
Sebagai wakil rakyat, anggota DPR RI dari Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa memperjuangkan hak-hak petani merupakan mandat utama yang terus ia jalankan. Melalui koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari asosiasi petani hingga kementerian terkait, solusi akhirnya dirumuskan dan diimplementasikan.
“Perjuangan ini bukan akhir, tetapi awal untuk memastikan kesejahteraan petani tebu lebih terjamin ke depan. Kami akan terus mengawal agar kebijakan ini tidak hanya menjadi solusi sesaat, melainkan langkah berkelanjutan untuk memperkuat industri gula nasional,” ujarnya.
Dengan pencairan dana Rp1,5 triliun ini, diharapkan petani bisa kembali semangat menanam tebu dan meningkatkan produktivitas. Pemerintah pun didorong untuk lebih serius dalam menyusun kebijakan jangka panjang, termasuk memperkuat tata niaga gula, agar tidak terjadi lagi penumpukan stok tanpa kepastian harga.
(supra)