Infokotaonline.com
Jakarta – Hamas menyambut baik langkah sejumlah negara Barat yang resmi mengakui kenegaraan Palestina. Kelompok pejuang Palestina itu menilai pengakuan tersebut sebagai tonggak penting dalam perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan, dengan Yerusalem sebagai ibu kota.
Namun, Hamas menegaskan bahwa pengakuan simbolis tidak cukup. Komunitas internasional didesak untuk segera mengambil langkah nyata, termasuk menghentikan perang di Jalur Gaza serta menekan Israel agar menghentikan perluasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki.
“Ini adalah langkah penting dalam menegaskan hak rakyat Palestina atas tanah dan tempat-tempat suci mereka. Tapi pengakuan itu harus diiringi dengan tindakan praktis yang mengarah pada penghentian segera perang di Gaza,” demikian pernyataan Hamas, dikutip Al Jazeera, Senin (22/9/2025).
Hamas juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga internasional lainnya memutus segala bentuk kerja sama dengan Israel. Lebih jauh, mereka mendesak agar negara Zionis dijatuhi sanksi internasional serta para pemimpinnya dibawa ke pengadilan atas dugaan kejahatan kemanusiaan.
Mahmud Mardaw, salah satu pejabat senior Hamas, menegaskan pengakuan negara-negara Barat terhadap Palestina merupakan kemenangan moral bagi rakyatnya. “Perkembangan ini adalah kemenangan bagi hak-hak Palestina dan keadilan perjuangan kami,” ujarnya kepada kantor berita AFP.
Dalam komunike resmi yang dirilis Minggu (21/9), Hamas kembali menekankan bahwa pengakuan itu tidak boleh berhenti pada tataran diplomasi. Mereka menuntut penghentian “perang genosida” terhadap warga Gaza serta penolakan terhadap proyek aneksasi dan yudaisasi yang digencarkan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem.
Langkah sejumlah negara Barat ini datang di tengah semakin intensifnya serangan militer Israel ke Gaza serta rencana pembangunan permukiman baru di wilayah Palestina yang diduduki. Tekanan internasional pun meningkat menjelang Sidang Umum PBB pekan ini.
Sejumlah negara, termasuk Inggris, Kanada, Portugal, dan Australia, telah resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Keputusan ini menambah daftar panjang negara yang mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina di tengah konflik berkepanjangan dengan Israel.
Bagi Hamas, pengakuan tersebut harus menjadi pintu masuk bagi upaya global menghentikan perang yang sudah menewaskan puluhan ribu warga sipil, mayoritas perempuan dan anak-anak. “Kami menyerukan tindakan nyata dari dunia internasional. Tanpa langkah konkret, penderitaan rakyat Palestina akan terus berlanjut,” tegas pernyataan kelompok tersebut.
(Tim/csw)
