Sharm el-Sheikh, Mesir — Lebih dari 20 pemimpin dunia dijadwalkan berkumpul di kota pesisir Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10), dalam pertemuan puncak internasional bersejarah untuk mengakhiri perang dua tahun di Gaza. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi akan memimpin langsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza tersebut.
Pertemuan ini menjadi upaya paling serius komunitas global untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Jalur Gaza, sekaligus membuka babak baru stabilitas di kawasan Timur Tengah. Sejumlah kepala negara seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, serta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengonfirmasi kehadiran mereka.
Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut, dokumen perjanjian untuk mengakhiri perang di Gaza kemungkinan besar akan ditandatangani dalam KTT tersebut. “Pertemuan ini bertujuan meresmikan babak baru perdamaian dan keamanan di kawasan, serta meringankan penderitaan rakyat Palestina di Gaza,” ujar pernyataan resmi Kemlu Mesir yang dikutip AFP, Minggu (12/10).
Kesepakatan Perdamaian dan Fase Awal Implementasi
Fase pertama dari kesepakatan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat akan dimulai dengan pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina. Pemerintah Inggris menyebut langkah ini sebagai “titik balik bersejarah” dalam upaya menuju gencatan senjata permanen.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dijadwalkan memberikan penghormatan atas peran penting Trump serta upaya diplomatik Mesir, Qatar, dan Turki dalam menengahi kesepakatan tersebut. Ia juga akan menyerukan koordinasi global untuk mendukung pelaksanaan tahap lanjutan, yang mencakup pengiriman misi pemantau gencatan senjata serta pembentukan pemerintahan transisi di Gaza.
“Inggris berdiri teguh dalam mendukung terciptanya gencatan senjata dan memastikan bantuan kemanusiaan segera tersalurkan,” kata Starmer dalam pernyataan tertulis.
Dukungan Eropa dan Komitmen Solusi Dua Negara
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga akan terbang ke Mesir untuk membahas implementasi kesepakatan yang diinisiasi Trump. Macron menegaskan kembali dukungan Prancis terhadap solusi dua negara sebagai dasar perdamaian dan rekonstruksi abadi di kawasan.
Sementara itu, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menilai rencana tersebut sebagai peluang nyata menuju perdamaian berkelanjutan. “Uni Eropa berkomitmen penuh mendukung upaya ini dan siap berkontribusi pada implementasinya,” tegasnya.
Selain Macron dan Starmer, sejumlah pemimpin lain yang akan hadir antara lain Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Raja Yordania Abdullah II. Namun hingga kini belum ada konfirmasi kehadiran dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Di sisi lain, kelompok Hamas telah menolak untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Babak Baru Perdamaian di Timur Tengah
Kantor Presiden Mesir menegaskan, KTT Sharm el-Sheikh bukan sekadar forum diplomatik, melainkan titik awal era baru keamanan regional. “Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk menghentikan perang di Jalur Gaza, serta membuka jalan menuju perdamaian dan stabilitas abadi di Timur Tengah,” demikian pernyataan resmi kantor El-Sisi.
Dengan kehadiran para pemimpin dunia dan dukungan penuh PBB, KTT Sharm el-Sheikh diharapkan menjadi momentum penting menuju perdamaian yang nyata bagi rakyat Palestina, sekaligus mengakhiri siklus kekerasan di Gaza.
(IK)
