TNI Yonif 407/PK dan Penyuluh Pertanian Bersinergi Program Ketahanan Pangan Pekalongan
Pekalongan, 2 November 2025 – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Batalyon Infanteri (Yonif) 407/Padmakusuma bekerja sama dengan penyuluh pertanian Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, melaksanakan program penanaman jagung sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini dipusatkan di Kompi Senapan C Batalyon Infanteri (Yonif) 407/Padmakusuma, yang berlokasi di Pekalongan.Seremoni penanaman jagung perdana dilaksanakan pada tanggal 2 November 2025, yang dihadiri oleh Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 407/Padmakusuma beserta seluruh pejabat Kompi Senapan C Yonif 407/Padmakusuma, dikawal oleh penyuluh pertanian dan konsultan pertanian DeRuci Agrikultur sebagai vendor dan support system.
Letkol Inf. Sisriyanto Ade Prasiska, S.Hub., Int., Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 407/Padmakusuma, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden agar setiap satuan TNI memiliki kompi produksi. “Kami melihat adanya potensi lahan tidur seluas kurang lebih 2 hektare yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan produktif. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menanami jagung,” ujarnya saat memberikan keterangan pada awak media.
Letkol Inf. Sisriyanto menambahkan, program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi jagung, tetapi juga memberikan edukasi kepada prajurit mengenai teknik bertani jagung yang profesional. Pihaknya juga menggandeng Dinas Pertanian dan kelompok petani milenial setempat untuk memberikan pelatihan dan pendampingan. “Kami berharap, pengetahuan ini dapat menjadi bekal bagi prajurit saat bertugas di daerah operasi, sehingga mereka dapat turut serta dalam menciptakan ketahanan pangan di wilayah penugasan,” katanya.
Dinas Pertanian Mendukung Penuh
Eci Ngesti Prajanti, S.P., Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Wonopringgo, menyambut baik keterlibatan TNI dalam sektor pertanian. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan intensif, termasuk penerapan teknik budidaya jagung yang tepat. “Kondisi lahan di sini cukup ekstrim, dengan pH tanah di bawah standar. Kami telah melakukan langkah-langkah perbaikan, seperti pemberian dolomit dan pupuk organik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eci menjelaskan bahwa penyuluh pertanian akan terlibat dalam setiap tahapan penanaman, mulai dari persiapan lahan hingga pemupukan. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya secara rutin melakukan kunjungan ke petani untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi.”Saat ini, petani di Kecamatan Wonopringgo sedang menghadapi tantangan terkait perbaikan irigasi yang menyebabkan penurunan produksi padi. Namun, mereka mulai beralih ke tanaman alternatif seperti cabai, jagung, dan hortikultura lainnya,” pungkasnya.
Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu meningkatkan kesejahteraan prajurit dan masyarakat sekitar, serta mendukung program ketahanan pangan nasional.
Drc
Jurnalis juga seorang Konsultan Pertanian.
