Tingkatkan Kemampuan Tempur, Prajurit Yonif 407/PK Asah Ketajaman Menembak Senjata Bantuan Lintas Lengkung di Kebumen
KEBUMEN, 7 Nopember 2025 – Batalyon Infanteri (Yonif) 407/Padma Kusuma (PK) melaksanakan Latihan Menembak Senjata Lintas Lengkung (Linkung) yang meliputi mortir komando 61, mortir long range (longren), dan GLM (Grenade Launcher Module). Latihan penting ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan profesionalisme prajurit dalam mengoperasikan senjata bantuan.
Kegiatan digelar secara intensif di Area Latihan Dislitbangad, Pantai Setrojenar, Kebumen, pada Kamis, 6 November 2025.
Latihan ini dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Infanteri 407/PK, Letkol Inf Sisriyanto Ade Prasiska, S.Hub., Int., yang memastikan seluruh prosedur keamanan dan teknis penembakan dilaksanakan sesuai standar operasional.
Fokus Utama Latihan
Latihan Menembak Senjata Lintas Lengkung ini merupakan bagian dari program latihan terencana satuan untuk Triwulan IV Tahun Anggaran 2025. Senjata yang dilatihkan memiliki peran vital dalam memberikan bantuan tembakan jarak dekat dan menengah di medan operasi.
Mortir Komando 61 dan Mortir Long Range: Melatih akurasi dan kecepatan perhitungan data tembak untuk memberikan tembakan penghancur secara efektif pada sasaran yang berada di balik perlindungan alam.
GLM (Grenade Launcher Module): Meningkatkan kemahiran prajurit perorangan dan kelompok dalam menembak amunisi granat berdaya ledak untuk sasaran yang membutuhkan efek ledakan.
Letkol Inf Sisriyanto Ade Prasiska, S.Hub., Int., menyatakan bahwa latihan ini adalah kebutuhan mutlak bagi setiap prajurit tempur.
“Setiap prajurit Yonif 407/PK harus memiliki kemampuan menembak senjata kelompok lintas lengkung yang handal. Latihan ini bukan hanya sekadar program, tetapi investasi dalam kesiapan tempur. Kami pastikan setiap munisi yang ditembakkan mencapai sasaran, sejalan dengan moto kami untuk menjadi prajurit yang profesional, solid, dan selalu siap sedia,” tegas Danyonif 407/PK saat meninjau langsung jalannya latihan.
Pelaksanaan latihan di Pantai Setrojenar ini berlangsung dengan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan (Zero Accident), baik bagi personel, material, maupun lingkungan sekitar. Seluruh prajurit terlihat antusias dan bersemangat dalam mengasah keterampilan tempurnya demi menjaga kedaulatan NKRI.
Jurnalis juga seorang Konsultan Pertanian.
