Infokotaonline.com
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) meluruskan informasi terkait rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk sektor peternakan unggas. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa dana berskala jumbo itu bukan untuk membangun peternakan baru oleh Danantara, melainkan sepenuhnya ditujukan untuk membiayai para peternak ayam pedaging dan petelur di seluruh Indonesia.
“Anggaran sebesar Rp20 triliun itu untuk membiayai para peternak, bukan untuk Danantara membangun peternakan sendiri,” ujar Nanik dalam keterangan resmi di Kantor BGN, Jakarta, Senin (17/11/2025).
Nanik menjelaskan, pembiayaan tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat rantai pasok pangan nasional, khususnya menjelang meningkatnya kebutuhan ayam dan telur bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kenaikan konsumsi akibat program tersebut memerlukan kesiapan produksi yang stabil agar pasokan tetap terjaga sekaligus mencegah gejolak harga di pasar.
Proyek pembiayaan ini dirancang sebagai ekosistem terintegrasi, di mana sektor hulu dan hilir bekerja secara simultan. BUMN akan berperan pada bagian hulu, termasuk penyediaan pakan dan logistik, sementara peternak kecil di hilir diperkuat melalui pembiayaan, pendampingan, serta standar produksi yang seragam.
Menurut Nanik, pendekatan terintegrasi ini penting untuk menjaga kontinuitas pasokan ayam dan telur sekaligus memastikan harga tetap stabil. “Kebutuhan untuk program MBG cukup besar. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan tekanan harga dan inflasi. Karena itu, rantai pasok harus diperkuat,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan kajian komprehensif sebelum proyek dijalankan. Studi yang tengah berlangsung mencakup kesiapan infrastruktur, pemilihan lokasi, mekanisme distribusi, hingga timeline pelaksanaan pembiayaan.
“Kami masih melakukan studi terkait infrastruktur, lokasi, dan jadwal pembangunan ekosistemnya. Semua masih dikaji secara mendalam,” ujar Dony.
Kajian ini dilakukan untuk memastikan investasi yang digelontorkan tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi para peternak lokal. Danantara menargetkan pembiayaan dapat memperluas kapasitas produksi nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan unggas dalam jangka panjang.
BGN menegaskan bahwa program MBG membutuhkan suplai ayam dan telur dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Dengan pembiayaan yang tepat, para peternak diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan program pemerintah, tetapi juga menjaga ketersediaan di pasar umum tanpa memicu kenaikan harga.
Upaya ini juga diharapkan menciptakan pemerataan ekonomi di wilayah-wilayah sentra peternakan, karena pembiayaan diarahkan kepada peternak kecil dan menengah yang selama ini menjadi tulang punggung produksi unggas nasional.
(csw)
