Pekalongan, 19 Nopember 2025 – Bantuan penghijauan terus mengalir dari berbagai pihak untuk mencegah dan menanggulangi bencana di kawasan hutan lindung Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Selain menjadi wilayah pemukiman, Petungkriyono juga memiliki hutan lindung yang kelestariannya wajib dijaga oleh semua pihak. Hutan Petungkriyono dikenal luas di dunia internasional sebagai salah satu paru-paru dunia.
Berbagai tumbuhan endemik dan berusia tua terdapat di alam perbukitan Petungkriyono. Jejak peninggalan kehidupan purbakala, seperti pepohonan besar dan rimbun, serta alam yang masih alami, merupakan warisan dunia yang harus senantiasa dirawat.
Pakis galar, salah satu vegetasi endemik Petungkriyono, sering dikaitkan dengan tanaman purba seperti dalam film Jurassic Park, menarik perhatian pengunjung dari mancanegara.
Mengingat pentingnya menjaga kestabilan alam, sejumlah aktivis dan pegiat lingkungan terus menggalakkan program penanaman dan penghijauan. Salah satunya adalah Lintas Komunitas Peduli (LKP) Pekalongan, yang dikoordinasi oleh Handono Warih, seorang konsultan pertanian dari Duta Petani Milenial Komda Kabupaten Pekalongan.

Handono, bekerja sama dengan berbagai pihak, kini tengah menyelenggarakan kegiatan penanaman tahap 2 tahun 2025. Ia dibantu oleh Tasuri, penanggung jawab rumah penelitian Swara Owa di Sokokembang, Kayupuring, Petungkriyono.
Tasuri menuturkan, “Bantuan dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah sudah datang lagi untuk kedua kalinya. Saya berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya fungsi hutan lindung bagi ekosistem semakin meningkat.”
“Selain menunggu bantuan, saya juga melakukan penanaman rutin di lingkungan yang bisa saya jangkau, terutama di bantaran sungai. Saya utamakan pohon aren dan jenis ficus yang bisa memperkecil dampak hempasan air agar tidak terjadi erosi,” imbuhnya.

foto : Tasuri sedang merawat tanaman Aren di tepi sungai
Melalui LKP Pekalongan, Handono berharap dapat menjaring lebih banyak donasi dan relawan yang tergerak untuk turut serta menjaga habitat alam Petungkriyono.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah turut peduli dengan ekosistem lingkungan Petungkriyono dan bersedia bergabung bersama kami dalam program revitalisasi hutan Petungkriyono,” imbuhnya.
Handono menyampaikan bahwa bantuan terbesar, selain dari individu anggota dan donatur kalangan masyarakat umum, adalah dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Cabang Wilayah IV dan peran aktif pegiat dari Komunitas Petani Penyuluh Kabupaten Pekalongan.
Jurnalis juga seorang Konsultan Pertanian.
