Keluhkan Sistem dan Penilaian, Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Kritisi Pelayanan Pihak Manajemen Universitas Terbuka
Jakarta, 25 November 2025 – Sejumlah perwakilan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka (UT) dari berbagai program studi menyampaikan keluhan terkait sistem dan program pendidikan yang mereka alami. Keluhan ini disampaikan dalam diskusi yang berlangsung pada tanggal 13 November 2025, pukul 20.00-22.00 WIB.
Diskusi yang dipandu oleh Watik, alumni UT program studi Biologi, mengungkap berbagai permasalahan mulai dari pelayanan akademik hingga sistem penilaian hasil belajar. Watik bertindak sebagai moderator antara mahasiswa dan jurnalis yang hadir untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Keluhan dan Harapan Mahasiswa
Berikut adalah poin-poin utama yang menjadi keluhan mahasiswa, dirangkum dari berbagai masukan selama diskusi:
– Sistem Penilaian Tidak Konsisten: Heri menyoroti perbedaan standar penilaian antara masing-masing dosen dalam tutorial online (Tuton). Ia mengusulkan agar mahasiswa diberi kesempatan melihat penilaian sebelum waktu berakhir agar dapat melakukan revisi
– Transparansi Nilai: Banyak mahasiswa yang menginginkan transparansi nilai, termasuk akses ke kartu hasil studi (KHS). Mereka berharap mendapatkan umpan balik yang jelas mengenai kesalahan dalam tugas atau ujian.
– Fleksibilitas Tanggal Ujian: Heri menambahkan agar pihak UT bisa memberikan tenggat waktu bagi mahasiswa untuk mengubah tanggal ujian tanpa dikenakan biaya. Jika melewati batas waktu, UT bisa menentukan tarif biaya yang terjangkau. Alternatifnya, mahasiswa diberikan kesempatan mengubah tanggal Ujian Online (UO) sebelum KTPU dicetak, terutama bagi yang memiliki jadwal UO di hari kerja, sehingga dapat memilih mengikuti ujian di hari Minggu.
– Komunikasi Dosen dan Mahasiswa: Awaludin Hercules mengeluhkan kurangnya komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas komunikasi dua arah, dengan dosen yang lebih responsif dan mahasiswa yang tetap menjaga kesopanan.
– Penilaian yang Tidak Transparan: Beberapa mahasiswa merasa penilaian di UT kurang transparan dan mencurigai adanya praktik “beli nilai”.
– Beban Revisi: Irianti dan Tahril menyoroti beban revisi tugas yang berulang-ulang tanpa kejelasan mengapa nilai tetap berubah. Hal ini membuat mahasiswa merasa lelah dan frustrasi.
– Waktu Penilaian: Osenah mengeluhkan dosen yang memberikan nilai di luar waktu yang ditentukan, sehingga mahasiswa tidak dapat melakukan revisi untuk mendapatkan nilai terbaik.
– Pilihan Skema Studi: Ritwan menekankan pentingnya pilihan skema studi (UTM, URP, UO) sejak awal. Ia juga menyoroti kesulitan mahasiswa dalam mendapatkan fleksibilitas yang dijanjikan UT.
– Evaluasi Diri: Mahasiswa berharap sistem penilaian yang transparan dapat membantu mereka melakukan evaluasi diri dan meningkatkan kualitas belajar.
Tuntutan Mahasiswa
Secara garis besar, mahasiswa menuntut:
– Transparansi nilai dan sistem penilaian.
– Peningkatan komunikasi antara dosen dan mahasiswa.
– Konsistensi dalam standar penilaian.
– Fleksibilitas yang sesuai dengan kondisi mahasiswa.
Bukti Autentik
Sebagai bukti autentik, diskusi ini direkam secara profesional dan didokumentasikan. Rekaman ini akan digunakan sebagai dasar untuk membuat resume dan berita yang akan disampaikan kepada pihak akademik UT.
Tanggapan Pihak Universitas Terbuka
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen akademik UT belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan mahasiswa ini. Mahasiswa berharap pihak UT segera memberikan klarifikasi dan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Namun secara pribadi Redaksi infokota.online telah mewawancarai melalui saluran WA Wakil Rektor 1 Universitas Terbuka, Prof. Rahmat Budiman Ph. D., (25/11/2025).
Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka (UT), Prof. Rahmat Budiman Ph. D., Wakil Rektor 1 UT, menyampaikan beberapa poin penting:
1. Sosialisasi Tutorial dan Kebijakan Akademik: Pihak UT telah secara rutin memberikan sosialisasi terkait tutorial dan kebijakan akademik kepada mahasiswa. Dalam waktu dekat, UT akan kembali mengadakan sosialisasi serupa untuk memastikan seluruh mahasiswa mendapatkan informasi yang jelas dan komprehensif.
2. Komunikasi Melalui WAG: UT menyediakan wadah komunikasi antara mahasiswa, Kaprodi, dan dosen melalui grup WhatsApp (WAG) di setiap program studi. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk berdiskusi, bertanya, dan mendapatkan informasi terkait perkuliahan.
3. Ruang Komunikasi di Medsos dan Saluran Resmi: UT membuka ruang komunikasi di media sosial dan saluran resmi lainnya. Hal ini bertujuan untuk menjangkau mahasiswa lebih luas dan memberikan informasi yang mudah diakses.
4. Informasi Melalui Email dan Media: Tim Humas UT sedang menyiapkan informasi lengkap yang akan dikirimkan ke setiap mahasiswa melalui email. Selain itu, informasi ini juga akan dibagikan melalui berbagai media resmi UT. Pengiriman email dijadwalkan pada minggu depan, bersamaan dengan informasi penting lainnya.
Prof. Rahmat Budiman Ph. D. menambahkan, “Kami mohon maaf atas keterlambatan respons ini karena saya sedang dalam masa cuti sakit. Namun, kami tetap berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi mahasiswa UT.”
Pihak Universitas Terbuka berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan komunikasi demi kenyamanan dan kesuksesan seluruh mahasiswa.
Jurnalis juga seorang Konsultan Pertanian.
