Musda PEPADI Kabupaten Pekalongan Hasilkan Pemimpin Baru dengan Dukungan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah
Pekalongan, 26 Nopember 2025- Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Pekalongan telah sukses diselenggarakan, menandai lahirnya kepengurusan baru yang diharapkan mampu membawa organisasi ini semakin maju dan solid. Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Nur Fatwah dari Fraksi PPP, yang bertugas di Komisi A.

Dalam sambutannya, Hj. Nur Fatwah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Musda ini. Ia menekankan pentingnya Pekalongan sebagai daerah yang kaya akan seni pedalangan, di mana para pelaku seni seperti dalang, sinden, pengrawit, dan perajin wayang berperan sebagai penjaga peradaban, jati diri bangsa, serta guru moral bagi masyarakat.
“Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Dalang bukan hanya pengendali lakon, tetapi juga penyampai nilai-nilai luhur. Sinden dan pengrawit bukan hanya pengiring irama, tetapi juga penjaga rasa. Perajin wayang bukan hanya membuat karya seni, tetapi juga merawat budaya bangsa,” ujarnya.
Hj. Nur Fatwah berharap Musda ini dapat menghasilkan gagasan-gagasan besar dan strategi baru untuk menjawab tantangan zaman, tanpa meninggalkan akar tradisi. Sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PPP di Komisi A, ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan ruang ekspresi bagi para seniman tradisi, mendorong program pembinaan generasi muda, serta mengawal kebijakan yang berpihak pada pelestarian seni pedalangan dan budaya Jawa.
Menjelang penetapan kepengurusan baru, ia menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus yang terpilih. Ia berharap amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan penuh dedikasi, membawa PEPADI Kabupaten Pekalongan semakin maju dan berperan dalam memajukan seni pedalangan di Jawa Tengah.

Musda PEPADI Kabupaten Pekalongan diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat organisasi, memperluas jejaring, dan mempertegas peran PEPADI sebagai rumah besar bagi seluruh insan pedalangan. Acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat seni dan budaya, serta melestarikan seni pedalangan sebagai warisan budaya bangsa.
Penampilan Dalang Muda Azriel Tutup Rangkaian Acara Musda PEPADI Kabupaten Pekalongan

Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Pekalongan ditutup dengan penampilan memukau dari dalang cilik, Azril Maulana. Azriel, yang masih duduk di kelas 11 SMK Muhammadiyah Kajen jurusan otomotif, berhasil memukau para hadirin dengan kepiawaiannya memainkan wayang.
Saat diwawancarai, Azril mengungkapkan alasannya memilih belajar pedalangan. “Saya cuma tak ingin wayang hilang, itu saja,” ujarnya sederhana. Terinspirasi dari almarhum Ki Entus Susmono, Azriel mengaku tertarik dengan wayang sejak kecil karena sering menonton bersama orang tuanya.
Tiga tahun belakangan ini, Azriel Maulana secara konsisten berlatih pedalangan secara profesional di Sanggar Madukara, yang berlokasi di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Penampilannya di Musda PEPADI menjadi bukti dedikasinya dalam melestarikan seni wayang.
Kehadiran Azriel sebagai dalang muda memberikan harapan baru bagi keberlangsungan seni pedalangan di Kabupaten Pekalongan. Semangatnya untuk menjaga warisan budaya ini patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.
DRC
