Baru Tiba dari Luar Negeri, Mentan Amran Sidak Bulog dan Pupuk Indonesia, Stok Beras Tembus 2,7 Juta Ton

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman langsung tancap gas setelah kembali dari luar negeri. Ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) pada Selasa (15/4/2025).

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan stok pangan dan distribusi pupuk subsidi berjalan lancar di tengah masa tanam dan peningkatan kebutuhan nasional.

Hasilnya, Amran mendapat laporan bahwa Bulog telah menyerap 2.760.141,01 ton gabah hingga pertengahan April 2025. Capaian ini dinilai sangat penting dalam memperkuat stok beras nasional dan mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

β€œSaya baru tiba dari Yordania, mendampingi Presiden. Begitu mendarat, saya langsung cek lapangan untuk memastikan semua berjalan baik. Alhamdulillah, saya mengapresiasi kinerja Bulog,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).

Setelah dari Bulog, Amran melanjutkan sidaknya ke PIHC. Di sana, ia mengecek langsung sistem distribusi pupuk bersubsidi ke berbagai daerah. Ia mengaku puas dengan laporan dan kondisi di lapangan.

β€œDistribusi pupuk ke petani berjalan baik. Ini krusial untuk menjaga produktivitas. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pupuk Indonesia,” ujar dia.

Amran menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan BUMN dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Ia juga meminta semua pihak bekerja cepat, terukur, dan penuh semangat untuk melayani petani.

β€œKita harus lari cepat, tidak bisa kerja biasa-biasa saja. Saya ingin semuanya kompak dan punya semangat melayani rakyat,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa pemantauan akan dilakukan setiap hari. Tujuannya adalah untuk menjamin setiap program pangan dan pertanian memberikan hasil nyata di lapangan.

β€œDengan tekanan yang kita berikan, hasilnya mulai terlihat. Bulog dan PIHC telah menunjukkan kinerja yang luar biasa,” katanya.

Langkah sigap Mentan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius membangun ekosistem pangan yang tangguh. Dalam konteks global dan tantangan perubahan iklim, kerja keras lintas sektor sangat dibutuhkan demi ketahanan pangan jangka panjang.

(spy)

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *