Infokota Online, Jakarta, 27 Maret 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi hilal penentu Syawal 1446 Hijriah, yang menunjukkan bahwa Idulfitri 2025 berpotensi serentak antara pemerintah, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah.
Berdasarkan data prediksi BMKG, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025, berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,07 derajat di Sabang, Aceh. Sementara, elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret 2025, berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua.
Dengan demikian, kemungkinan besar 1 Syawal akan jatuh pada 31 Maret, karena ketinggian hilal dan elongasi pada tanggal 29 Maret tidak memenuhi syarat. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, yang memprediksi 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025.
Menteri Agama Nasarudin Umar juga memperkirakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah tahun ini akan serempak antara pemerintah dan ormas Islam lainnya. “Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025,” ujar Nasaruddin beberapa waktu lalu.
Dengan demikian, Idulfitri 2025 berpotensi serentak antara pemerintah, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah, yang sebelumnya telah menetapkan Idulfitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
(Benz)
Author
