Infokotaonline.com, Batang – Sidawung Koffie, UMKM unggulan Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, terus memantapkan diri sebagai ikon wisata kopi lokal. Berlokasi di tengah hamparan perkebunan dan udara pegunungan yang sejuk, kedai kopi ini bukan sekadar tempat menikmati seduhan khas Desa Tombo, tetapi juga menjadi pintu masuk pariwisata desa.
Dukungan pengembangan datang dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University 2025 melalui Program Pengembangan UMKM Desa Tombo. Fokusnya adalah meningkatkan daya saing sekaligus memperkuat citra Sidawung Koffie sebagai destinasi wisata kopi yang membanggakan.
Program ini terbagi dalam dua agenda utama. Pertama, KOPI (Kolaborasi Pengembangan UMKM Ikonik). Tahapan dimulai dengan wawancara dan analisis SWOT untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dihadapi usaha. Hasil analisis diwujudkan dalam pemasangan plang penunjuk arah di dua titik strategis — Pertigaan Bina Garut dan Persimpangan Puncak Tombo — serta pembuatan infografis branding berisi profil dan keunggulan Sidawung Koffie. Upaya ini memudahkan wisatawan menemukan lokasi sekaligus memperkuat promosi.
Kedua, Desain Pengembangan Sidawung Koffie, yang memuat rancangan visual untuk entrance gate, area parkir, VIP room, Sidawung Market, dan panggung live music. Rancangan ini dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), poster, dan video animasi, memberikan gambaran jelas wajah Sidawung Koffie yang lebih tertata, fungsional, dan menarik sebagai agrowisata.
Pengelola Sidawung Koffie, Shodikin, menyampaikan apresiasi atas kontribusi KKNT IPB.
“Program ini sangat membantu, tidak hanya dalam promosi, tetapi juga memberikan arah jelas pengembangan usaha. Plang dan infografis membuat Sidawung Koffie lebih mudah dikenali pengunjung,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Koordinator Program Pengembangan Desain, Azizah Rahmawati, menegaskan pentingnya nilai strategis dari kegiatan ini.
“Tujuan kami adalah memastikan Sidawung Koffie memiliki fondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan. Desain dan strategi branding yang kami rancang diharapkan menjadi pedoman jangka panjang, menarik lebih banyak wisatawan, dan membuka peluang ekonomi baru bagi warga Desa Tombo,” terangnya.
(war)
