Infokota Online, Jakarta – Perum Bulog mencapai capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir dengan menyerap lebih dari 725 ribu ton gabah petani. Angka ini merupakan hasil kerja sama Bulog dengan petani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), serta perusahaan penggilingan beras di seluruh Indonesia.
Direktur Pengadaan Bulog, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa penyerapan gabah ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung para petani dengan cara menyerap hasil panen mereka, sehingga program penyerapan gabah ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” ujar Prihasto, pada minggu (30/3/2025).
Penyerapan gabah dilakukan dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, yakni Rp 6.500/kg untuk gabah kering panen (GKP). Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog yang juga Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengapresiasi kinerja Bulog mendukung petani melalui penyerapan gabah dan beras.
“Upaya membeli GKP dari petani menjadi wujud kehadiran pemerintah bagi rakyat. Tujuannya, meningkatkan nilai tukar petani (NTP) atau mendukung harga yang menguntungkan bagi petani sehingga kesejahteraan meningkat, sekaligus memastikan ketersediaan pangan dalam negeri, khususnya beras,” kata Sudaryono.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso menjelaskan bahwa Bulog berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, TNI, dan Polri, untuk memastikan kelancaran penyerapan gabah di seluruh wilayah Indonesia.
“Dengan langkah dan capaian ini, Bulog berharap dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih kuat dan meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendukung pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan di masa depan, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” pungkas Widiarso.
(benz)